PANGKALPINANG, FABERTA — Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi, Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Bangka Belitung menargetkan aktivitas bongkar muat kapal barang bisa berjalan sepenuhnya 24 jam.
Namun, progres target tersebut baru terealisasi sekitar 50 persen. Pasalnya, sejumlah gudang penerima barang masih ada yang belum beroperasional 24 jam. Sehingga, aktivitas bongkar muat terkendala dan baru bisa dilakukan pada siang hari.
Deputi General Manager Pendukung Operasi PT. Pelabuhan Tanjung Priok Cabang Pangkalbalam Taufiq Budi Hidayanto, mengatakan, target tersebut bisa terlaksana jika setiap unsur, baik pihak pelabuhan dan gudang penerima barang sudah beroperasional 24 jam.
“Kami sendiri mempunyai target melakukan kegiatan bongkar muat itu dilakukan 24 jam, akan tetapi masih ada beberapa gaktor seperti gudang penerimaan untuk saat ini belum bisa beroprasi 24 jam. Kalau Pelabuhan Pangkalbalam sendiri sudah siap beroprasi 24 jam,” katanya, Selasa (18/5/2021) kemarin.
“Kita tidak bisa ngomong dari satu sisi saja, mungkin di pelabuhannya sudah 24 jam, tapi gudang penerimanya belum 24 jam, dan itu yang masih kita cari (solusi_red). kita bisa bongkar di sini 24 jam, tapi barang itu tidak bisa dikirim ke lokasi karena di gudangnya tutup,” tambahnya.
Taufiq juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya agar targetnya tersebut bisa berjalan sepenuhnya. Tentunya hal yang sudah dilakukan dengan selalu bersinergi dengan pemerintah maupun pihak pelaku usaha itu sendiri.
Kendati demikian, Taufiq menjelaskan bahwa aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Pangkalbalam selama ini masih terpantau normal. Bahkan cenderung naik dari tahun sebelumnya.
“Selama masa larangan mudik untuk kapal barang tidak ada perubahan, untuk satu hari rata-rata satu hari empat kapal yang bersandar untuk bongkar muat. Ada peningkatan dari tahun lalu. Ada 450 kapal kontainer, dan 350 general kargo yang bersandar di pelabuhan per bulan April 2021,” Jelasnya. (Rais/Januar)