Aspirasi Buntu dengan Pemprov Babel, Mahasiswa UBB Mengadu ke Rudianto Tjen

BABEL, FABERTA – Rio Saputra, Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) mengadu kepada Anggota DPR RI Rudianto Tjen terkait sulitnya menyampaikan aspirasi kepada kepala daerah Babel.

Pasalnya, Rio bersama sejumlah mahasiswa UBB sudah tiga kali melayangkan surat audiensi untuk menyampaikan aspirasi kepada gubernur tapi tidak diladeni.

Bacaan Lainnya

Aduan itu disampaikannya saat mengajukan pertanyaan kepada Rudianto Tjen selaku pemateri di acara workshop perancangan penyusunan peraturan perundang-undangan di Kampus UBB, Rabu (16/6/2021) kemarin.

“Alhamdulillah hari ini tidak disangka juga kan bertemu dengan Pak Rudianto Tjen selaku DPR RI dari Bangka Belitung. Oleh karena itu, Bapak sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Bangka Belitung tentunya kami ke depan akan melakukan beberapa gerakan atau audiensi dengan Bapak, untuk menyampaikan beberapa aspirasi dan kami berharap Bapak tidak menutup diri cukuplah kepala daerah yang menutup diri kemarin ketika kami mengirim surat,” ungkap Presiden Mahasiswa UBB tersebut.

Sebelumnya, di lain kesempatan, Rio dan rekan-rekannya melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur Babel, Senin (14/6) lalu. Kata dia, aksi tersebut merupakan bentuk tindaklanjut dan kekecewaan atas buntunya aspirasi mahasiswa yang ditujukan kepada orang nomor satu di Babel ini.

“Surat audiensi yang kedua pada tanggal 6 Mei sudah direspon oleh wagub dan Disnaker, namun karena telah bersepakat Gubernurlah yang harus hadir langsung. Mengingat beliau orang yang berwenang di provinsi ini,” jelasnya beberapa hari lalu.

Dia juga menilai pihak Gubernur terkesan tertutup dengan masyarakat dan mahasiswa sehingga memaksa mahasiswa membuat kerumunan untuk menyampaikan aspirasi.

Perlu diketahui, audiensi yang diajukan Rio dan mahasiwa lainnya terkait banyaknya permasalahan buruh di lapangan. Misal, gaji yang tidak sesuai UMR, tidak adanya jaminan sosial dan kesehatan, keamanan kerja yang tidak memenuhi standar, dan banyaknya kasus pelanggaran oleh perusahaan yang tidak ditindak tegas oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sementara itu, Anggota DPR RI Rudianto Tjen justru mengatakan bahwa dirinya membuka diri untuk duduk bareng mahasiswa. Ia yakin, dengan adanya dialog dengar pendapat maka akan mewujudkan kesepakatan bersama dalam setiap permasalahan yang ada.

“Harapan saya tentu saja bahwa teman-teman mahasiswa itu sering-sering kita berkumpul, berdialog, saya sebenernya bukan berharap dari apa-apa saya berharap teman-teman mahasiswa itu bisa kasih masukan kepada kita dan teman-teman mahasiswa juga mungkin bisa mendengar juga bahwa apa yang sebenernya terjadi di parlemen sana sehingga terjadi hubungan pengertian yang luar biasa yang bisa kita capai,” ungkap legislator empat periode tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *