Bangka Tengah Alami Kenaikan IPH 1,43%, Sugito Perintahkan Tindakan Konkret Pengendalian Inflasi

FAKTA BERITA,PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Sugito, memimpin Rapat Pengendalian Inflasi secara virtual melalui aplikasi Zoom pada Senin (26/8/2024). Rapat ini bertujuan untuk membahas langkah konkret dalam upaya pengendalian inflasi di daerah pada tahun 2024.

 

Dalam rapat tersebut, Sugito menyoroti bahwa Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Selatan masuk dalam 10 besar kabupaten dengan kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) tertinggi di Pulau Sumatera.

 

Bangka Tengah mencatat kenaikan IPH sebesar 1,43 persen, dengan komoditas penyumbang utama yakni cabai rawit, daging ayam ras, dan cabai merah. Sementara itu, Bangka Selatan mengalami kenaikan IPH sebesar 1,11 persen, dipengaruhi oleh cabai rawit, beras, dan daging ayam ras.

 

Menanggapi situasi tersebut, Pj Gubernur Sugito menginstruksikan Satgas Pangan untuk segera berkoordinasi dengan BPS Kep. Babel dan melakukan perhitungan bulanan yang lebih mendetail.

 

“Kita perlu mengantisipasi kondisi ini sebelum dipublikasikan pada bulan September. Ada beberapa titik krusial yang harus ditangani segera, termasuk perubahan kebijakan terkait minyak goreng curah,” tegas Sugito.

 

Sugito juga menekankan pentingnya sosialisasi terkait perubahan kebijakan minyak goreng curah, mengingat sebagian besar masyarakat Babel masih menggunakan minyak goreng jenis ini. “Harga pasar yang kompetitif akan sangat bergantung pada ketersediaan stok, sehingga sosialisasi kebijakan ini sangat diperlukan,” tambahnya.

 

Ia juga mengarahkan agar hasil rapat segera dibuatkan laporan cepat yang memuat poin-poin penting yang perlu ditindaklanjuti.

 

“Laporan ini harus mencakup apa saja yang menjadi perhatian di Babel dan OPD mana yang harus menjadi penanggung jawab agar langkah konkret bisa diambil,” ujar Sugito.

 

Sebagai contoh, Sugito menyebutkan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) harus segera mengambil langkah untuk mengatasi potensi kelangkaan minyak goreng curah. Sedangkan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan perlu mempersiapkan antisipasi terhadap potensi kelangkaan cabai.

 

Sugito, yang juga menjabat sebagai Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan di Kemendes RI, menyoroti potensi di desa-desa dalam mengatasi inflasi, khususnya melalui pemanfaatan Dana Desa.

 

“Dana Desa sebesar 20 persen yang dialokasikan untuk ketahanan pangan bisa dimanfaatkan lebih optimal. Harapan saya, sinergi antara kebijakan provinsi, kabupaten, hingga desa dapat terbentuk,” katanya.

 

Ia juga menyadari bahwa kondisi inflasi saat ini sangat dinamis dan tidak hanya terkait dengan ketersediaan barang, tetapi juga dengan daya beli masyarakat yang melemah.

 

“Masalahnya bukan hanya barang yang berkurang, tetapi jumlah konsumen juga menurun,” jelas Sugito.

 

Selain itu, Sugito menyinggung soal penyerapan pendapatan terkait realisasi fisik yang sudah melampaui realisasi anggaran. “Ini juga memerlukan solusi segera agar kita bisa menjaga stabilitas di Kep. Babel,” ujarnya.

 

Mengakhiri rapat, Sugito mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondisi yang sudah baik dan terus melakukan penyempurnaan guna menjaga kondusifitas serta stabilitas di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *