FAKTA BERITA,PANGKALPINANG – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Pangkalpinang dalam dua pekan terakhir, dengan intensitas hujan tinggi dan angin kencang, menyebabkan tumbangnya beberapa pohon di sejumlah titik di kota ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, melalui Satuan Reaksi Cepat (SRC), telah berhasil mengevakuasi 14 pohon tumbang yang menghambat lalu lintas di beberapa area.
“Pada hari ini, BPBD telah menuntaskan evakuasi pohon tumbang di Kelurahan Air Itam yang mengganggu aktivitas jalan di sekitarnya,” ujar Kepala BPBD Pangkalpinang, Dedi Revandi, kepada media, Jumat (8/11/2024).
Dedi mengungkapkan, kondisi cuaca yang tidak menentu dan ekstrem telah berdampak pada beberapa wilayah, termasuk adanya angin puting beliung yang sebelumnya menerjang dua kelurahan, merusak rumah warga dan memicu tumbangnya beberapa pohon besar.
“Sampai hari ini, kami sudah menangani 14 pohon tumbang di beberapa titik akibat angin kencang yang menyebabkan akar pohon rapuh,” tambahnya.
Dedi pun menyoroti pentingnya pemeliharaan pohon pelindung di sepanjang jalan. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang untuk lebih intensif dalam memantau pohon-pohon yang berpotensi tumbang di wilayah perkotaan.
“Kami berharap DLH dapat lebih sering memantau pohon-pohon di jalan kota untuk mengurangi risiko tumbang yang bisa membahayakan masyarakat,” ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi sekitar, terutama saat hujan deras dan angin kencang. “Hindari berteduh di bawah pohon atau bangunan yang kondisinya tidak aman. Pastikan tempat berteduh aman agar terhindar dari potensi bencana,” imbaunya.
BPBD melaporkan, sejumlah lokasi yang terkena dampak pohon tumbang, seperti di Kelurahan Melintang, Kejaksaan, Bukit Merapen, Kacang Pedang, Taman Bunga, Bukit Dealova, dan Trem, telah selesai dievakuasi. Dedi berharap upaya ini mampu mencegah terganggunya aktivitas warga di sekitar lokasi yang terdampak.