NASIONAL, FABERTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan Indonesia dapat memiliki Bank Syariah kelas dunia dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Target ini ditetapkan mempertimbangkan adanya peralihan pendanaan nasabah dari perbankan konvensional ke perbankan syariah yang cukup besar.
Erick mengatakan, untuk menangkap peluang itu pemerintah melakukan transformasi dengan menggabungkan beberapa bank milik negara seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah. Tujuannya agar mendapatkan akses nasabah yang lebih luas lagi.
“Bank Syariah menjadi semangat alternatif keuangan syariah untuk masyarakat Indonesia yang membutuhkan dan kita ingin dalam lima tahun ke depan bisa terus menjadi footprint Indonesia di beberapa negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) seperti kita juga ingin secara global punya Bank Syariah,” kata Erick dalam acara peresmian pabrik Hot Strip Mil 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk secara virtual, Selasa (21/9/2021).
Menurutnya, upaya penggabungan bank negara membuahkan hasil yang positif. Ini tercermin pada kinerjanya yang meningkat di mana performanya dapat menembus 10 besar perbankan terbaik di Indonesia.
“Ini pertama kali di bawah kepemimpinan Pak Presiden Joko Widodo, Indonesia mempunyai Bank Syariah yang masuk 10 besar bank di Indonesia dan laporan yang kami lihat dan telusuri memang pertumbuhan dari pendanaan syariah ini performanya lebih baik dari bank kovensional,” kata dia.
Di sisi lain, Erick mengatakan, upaya restrukturisasi bank konvesional juga dilakukan untuk meningkatkan performa bisnis. Dia menyebut tiga bank yakni Bank Nasional Indonesia (BNI), Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) disatukan untuk menggarap segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sebab, sebanyak 37 juta UMKM belum dapat mengakses modal dari perbankan. Ini menjadi perhatian khusus pemerintah agar dapat membantu pelaku usaha rakyat dalam mengembangkan bisnis.
“Kami lihat memang ada dari 57 juta UMKM, dari jumlah itu 37 juta masih belim bankable atau belum masuk bank dan ini bisa terus ditekankan agar terjadi kekuatan sendiri. Sehingga pendanaanya mudah dan tingkat bunganya turun,” pungkasnya.