Debat Memanas, Dayat-Hellyana Kritik Kinerja Erzaldi: Dari Pejabat Terjerat Hukum Hingga Program Lada 13 meter

Debat publik pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2024 berlangsung di Novotel, Rabu (23/10/2024). Dalam debat yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka Belitung ini, pasangan calon nomor urut 1, Hidayat Arsani dan Heliyana, mempertanyakan integritas jajaran pejabat di masa kepemimpinan calon petahana, Erzaldi Rosman. ( Ist )

FAKTA BERITA,PANGKALPINANG — Debat publik pertama Pilgub Bangka Belitung 2024 yang digelar di Novotel, Rabu (23/10/2024), berlangsung sengit ketika pasangan calon gubernur Hidayat Arsani-Hellyana melontarkan kritik tajam terhadap petahana, Erzaldi Rosman.

 

Dalam kesempatan ini, Hidayat Arsani mempertanyakan terkait lima pejabat di masa kepemimpinan Erzaldi yang terjerat hukum. Meski Erzaldi sendiri tidak tersandung masalah, Hidayat Arsani mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena tersebut.

 

Erzaldi langsung menanggapi tudingan tersebut dengan tenang. Menurutnya, penunjukan pejabat di lingkup pemerintahannya selalu mengikuti prosedur yang berlaku. Jika ada pejabat yang terjerat hukum, mereka harus menjalani seluruh proses hukum sesuai aturan.

 

“Pemilihan pejabat dilakukan secara transparan dan profesional, kalau memang ada yang tersandung hukum, biarkan prosesnya berjalan sesuai aturan,” ujar Erzaldi dengan tegas.

 

Tak hanya soal pejabat, pasangan Hidayat Arsani-Hellyana juga menyasar program Erzaldi lainnya, kali ini Pasangan Hidayat yakni Hellyana yang mempertanyakan program  lada (sahang)  13 Meter salah satu program Erzaldi sewaktu menjabat sebagai Gubernur Babel yang dinilai tidak terealisasi.

 

Menanggapi kritik tersebut, Erzaldi menekankan bahwa program sahang 13 meter bukanlah program fiktif.

 

“Sahang 13 itu memang ada, lebih dari itu pun ada, jadi ini bukan program abal-abal. Buktinya waktu itu di Desa Namang sudah mencapai 10 meter barti memungkinkan hal tersebut terjadi.Hanya saja, pengembangannya  belum bisa terealisasi secara optimal karena faktor tanah, pupuk,” jelas Erzaldi.

 

Dilanjutkan Erzaldi bahwa program sahang 13 meter ini berhasil dan menilai berita yang memuat tantang program ini tidak berjalan adalah berita Hoax.

 

“Kita jangan membuat berita hoax sehingga akan menghambat para petani dalam menanam lada yang baik dan benar, dan kenyataannya sahang 13 meter itu memang ada”. Jelas Erzaldi

 

Dirinya menambahkan bahwa di luar negeri, sahang 13 meter telah dikembangkan dengan baik, namun membutuhkan kesabaran  dan teknologi yang lebih matang untuk diterapkan.

 

Adapun debat pertama Calon gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung  kali ini yang mengusung tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Bangka Belitung, Penguatan Demokrasi Lokal, dan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif” ini memperlihatkan kedua Paslon saling adu argumen terkait kebijakan dan program yang telah dan akan dijalankan untuk memajukan Bangka Belitung.

 

Dengan adanya acara debat ini semakin memanaskan persaingan Pilgub Bangka Belitung 2024, dengan masing-masing pasangan berusaha menunjukkan kapasitas dan strategi terbaik mereka dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di provinsi Kep. Bangka Beliitung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *