Deretan Komisaris Garuda Indonesia yang Diberhentikan Secara Hormat, Salah satunya Anak Gusdur

Yenny Wahid (sumber foto: Instagram @yennywahid/ist)

NASIONAL, FABERTA — Di tengah kondisi terlilit utang yang sudah menggunung, PT. Garuda Indonesia akhirnya mengambil jalan untuk merampingkan direksi dan komisaris sebagai upaya penyelamatan perusahaan pelat merah tersebut.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebutkan, bahwa keputusan tersebut tak dapat terhindarkan lagi.

Bacaan Lainnya

“Khusus untuk direksi bahwa ini adalah sebuah upaya yang tak terhindarkan mengingat memang dari waktu ke waktu kita terus melakukan upaya-upaya pengurangan atau streamlining jumlah karyawan,” kata dia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, (13/8/2021).

Sementara itu, perihal perombakan susunan jajaran komisaris, Irfan tidak dapat menjelaskan lebih lanjut, lantaran hal itu bukan merupakan bagian dari kewenangan dirinya.

“Ini mungkin lebih tepat Kementerian BUMN yang jawab,” ucap dia.

Adapun daftar nama yang diberhentikan secara hormat dari jajaran komisaris dan direksi Garuda Indonesia berdasarkan usulan dari pemegang saham Seri A Dwiwarna, yakni:

  • Komisaris Utama: Triawan Munaf
  • Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
  • Komisaris: Peter Frans Gontha
  • Komisaris Independen: Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid) putri dari mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gusdur.

Di lain kesempatan, Yenny Wahid telah menyatakan pengunduran diri dari jajaran komisaris independen di Garuda Indonesia. Hal itu diketahui melalui unggahan di Instagram milikinya yang berjudul ‘it’s time to say goodbye’ yang diunggah sekitar tiga hari lalu.

“Untuk membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda, saya memutuskan mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient, sehingga lebih lincah mengudara,” tulis Yenny dalam unggahan Instagram milikinya.

“Saya percaya jajaran komisaris dan direksi lainnya akan bisa melanjutkan upaya yang telah kita rancang bersama untuk menyelamatkan Garuda. Walaupun tidak lagi bersama, saya akan selalu ada untuk Garuda apabila tenaga dan pikiran saya dibutuhkan,” sambung Yenny Wahid.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *