Di Balik Inflasi Rendah, Petani Bangka Belitung Hadapi Krisis Air

FAKTA BERITA, PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Safrizal ZA, menghadiri acara rilis berita resmi statistik yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kep. Babe, di Aula BPS Babel di Air Itam, pada Kamis, (1/8/2024)

 

Menurut data BPS, Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi year-on-year sebesar 0,84 persen dan deflasi month-to-month sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 103,54.

 

Safrizal mengklaim bahwa inflasi yang rendah ini menunjukkan kestabilan harga komoditas di provinsi tersebut. Namun, kondisi ini ternyata menyembunyikan risiko yang signifikan, terutama bagi para petani.

 

“Informasi dari BMKG menunjukkan kita akan memasuki musim panas, yang dapat mempengaruhi komoditas yang membutuhkan banyak air seperti bawang merah, cabai merah, dan padi. Beberapa daerah, seperti Toboali, sudah mengalami kekurangan air,” ujarnya.

 

Meski inflasi terkendali, petani di beberapa daerah mulai merasakan dampak kekeringan. Mereka terpaksa mengalihkan tanaman mereka ke komoditas yang membutuhkan lebih sedikit air. Hal ini menunjukkan bahwa kestabilan harga yang diklaim oleh Safrizal mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi nyata di lapangan.

 

Safrizal juga menekankan perlunya strategi untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. Namun, tantangan musim panas bisa menyebabkan fluktuasi harga yang tak terduga.

 

“Inflasi kita masih salah satu yang terendah di Indonesia. Tapi jika harga beras, cabai, dan bawang naik, harga di rumah makan akan ikut naik,” tambahnya.

 

Selain itu, meskipun ada peningkatan pada angka ekspor, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Safrizal menyebutkan bahwa ekspor timah yang sempat 0% pada Januari-Februari kini mulai meningkat, namun upaya untuk menjaga produksi tetap stabil harus terus dilakukan.

 

Investasi juga menjadi fokus utama Safrizal. Namun, meskipun ada janji untuk memberikan kemudahan izin usaha, tantangan di lapangan tidak boleh diabaikan. Beberapa proyek investasi seperti perkebunan bambu dan pabrik kaolin masih perlu pengawasan ketat agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

 

Secara keseluruhan, meski Pj Gubernur Safrizal mencoba menunjukkan optimisme dengan data inflasi yang rendah, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak tantangan yang masih harus dihadapi oleh Bangka Belitung. Petani yang terancam kekeringan dan risiko fluktuasi harga menjadi masalah nyata yang memerlukan perhatian serius.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *