Diduga Tekanan Kampus, Mahasiswa Diultimatum Pilih PMII atau LSIK Unmuh Babel?

PANGKALPINANG, FABERTA – Bila ini benar, maka kekangan terhadap aktivitas mahasiswa berorganisaai terjadi. Situasi tak nyaman ini, seiiring beredar kabar kalau kampus Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) diduga telah melarang mahasiswanya untuk mengikuti organisasi di luar ‘ciri khas’ universitasnya. Aktivitas mahasiswa yang telah ketahuan berhimpun ke Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang merupakan sayap organsisasi pemuda Nahdlatul Ulama, dibatasi.

Sinyal dugaan pengekangan ini dikuatkan dengan tersebarnya pesan WhatsApp salah satu dosen Unmuh Babel yang diduga kepada salah satu mahasiswa. Dalam pesan tersebut sang dosen menyebutkan mahasiswa untuk memilih tetap kuliah di Unmuh Babel dan dibina oleh Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) atau kuliah di luar jika ikut PMII.

“Assalamualaikum wr.wb, Akhi apakah masih menduakan muhammadiyah? Segera kekampus dan selesaikan permasahan kemaren, jangan berlarut-larut. Bawa sholat istikharah. Tentukan pilihan untuk tetap di Unmuh Babel dan siap dibina LSIK atau tetap di PMII dan kuliah diluar,” dalam teks tertulis
layanan perpesanan instan WhatsApp yang diduga dari salah satu dosen Unmuh UBB, tersebut.

Faktaberita mencoba untuk mengonfirmasi dosen yang disebut-sebut bernama Adi dan menjabat sebagai Kepala Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) tersebut melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (18/9/2021) pukul 12.26 WIB. Namun hingga berita ini hari ini, Minggu (1/9/2021), tak kunjung mendapat balasan. Padahal pesan sudah diterima dan terbaca centang biru.

Sementara itu, salah satu anggota PMII Bangka dan berkuliah di Unmuh Babel, yang dengan alasan demi keamanan dirinya di kampus enggan disebutkan namanya, membenarkan adanya persoalan ini. Dengan hati-hati, dirinya tak mau berbicara banyak mengingat potensi risikonya.

“Persoalan ini benar adanya, dan kami sudah mengetahuinya. Namun susah bang, beresiko buat teman yang terlibat, karena adanya isu intervensi terkait beasiswa,” ujar anggota PMII tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *