PANGKALPINANG, FAKTABERITA.CO.ID — Permasalahan tabung gas elpiji subsidi 3 Kg di masyarakat Bangka Tengah belum menemui titik temu. DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) berkunjung ke Dinas Perindustrian dan Perdaganga (Disprindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), untuk berkoordinasi dan duduk bersama untuk tuntaskan permasalahan tersebut.
Kunjungan DPRD Kabupaten Bangka Tengah pada Kamis (25/2/2021) pagi disambut dengan baik oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel, Sunardi dan Kabid Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian, Fadjri Djagahitam bersama dengan Jajarannya.
Dalam pertemuan tersebut Sunardi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kedatangan DPRD Kabupaten Bangka Tengah. Sebab kunjungan tersebut dalam upaya duduk bersama mencari sulusi seputar permasalahan tabung gas elpiji subsidi 3 Kg yang terjadi selama ini, khususnya di wilayah Kabupaten Bangka Tengah.
“Kami menyabut baik kedatangan bapak-bapak dan mudah-mudahan dengan duduk bersama, dapat menghasilkan solusi terhadap permasalahan gas elpiji 3 kg di Bateng,” kata Sunardi.
Sunardi menjelaskan, kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Babel terhadap gas subsidi 3 Kg sebagai pengawasan, dan pendistribusiannya. Tentunya dalam pertemuan ini juga akan dibahas mengenai regulasi gas elpiji subsidi 3 Kg yang diatur oleh Kementerian ESDM.
“Kita berbicara di sini bagimana pengawasan dan pendistribusian gas subsidi dari agen sampai pangkalan. Kita diskusi kendala-kendala yang dihadapi, sebab peruntukannya untuk masyarakat miskin,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bangka Tengah Edi Purwanto menjelaskan kunjungan DPRD Kabupaten Bangka Tengah ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk berkordinasi seputar permasalahan gas elpiji subsidi 3 Kg, termasuk kuotanya. Yang menurutnya dirasakan masih kurang.
Kunjungan yang dilaksanakan ini menururutnya, untuk menindaklajuti aspirasi masyarakat Bangka Tengah atas kebutuhan gas elpiji subsidi ukuran 3 Kg yang masih mengalami kekurangan mengingat kebutuhan masyarakat terhadap gas melon subsidi ini sangat tinggi. Karena minyak tanah sudah tidak ada lagi.
“Jumlah penduduk Bateng sebanyak 194 ribu jiwa dengan kuota pengadaan elpiji 3 Kg belum bertambah. Bentuk aspirasi yang harus di perjuangkan. Kehadiran kami di sini berkoordinasi untuk penambahan kuota masyarakat Bangka Tengah. Tentunya pertemuan ini untuk mencari solusi, ” katanya.
Dalam diskusi tersebut Kabid Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Disperindag Babel, Fadjri Djagahitam menyarankan kepada DPRD Bateng untuk berkoordinasi lebih lanjut ke pihak PT. Pertamina (Persero) TBBM Pangkalbalam Pangkalpinang.