Erick Thohir: Ekonomi Kreatif Harus Beradaptasi Jika Ingin Bertahan

Menteri BUMN Erick Tohir. (Foto: bumn.go.id/ist)

NASIONAL, FABERTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor ekonomi kreatif harus terus beradaptasi agar mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Daya juang para pelaku usaha pun saat ini tengah mendapatkan ujian berat yang mana pemulihannya masih belum dapat diperkirakan kapan akan terjadi.

Erick mengatakan, sebagai tulang punggung ekonomi nasional, pemerintah akan terus mendukung keberlanjutan usaha pelaku UMKM. Caranya melalui bantuan modal, edukasi hingga pemasaran produk-produk yang dihasilkan.

Bacaan Lainnya

“Sebagai salah satu tulang punggung ekonomi bangsa ini, UMKM ekonomi kreatif harus terus beradaptasi dan berinovasi, jika ingin bertahan. Saya yakin dengan ketekunan, segala rintangan dapat dihadapi,” kata Erick melalui unggahan di akun instragram pribadinya, dikutip Faktaberita, Minggu (5/9/2021).

Menurutnya, pemerintah dipastikan kehadirannya dalam mengembangkan UMKM. Dari sisi permodalan, usaha kerakyatan dapat mengakses bantuan modal melalui himpunan bank milik negara atau Himbara.

Untuk pemasarannya, kata Erick, perusahaan negara akan dikerahkan guna memperluas akses pasar. Dengan sinergitas tersebur, dia optimistis usaha kerakyatan mampu bertahan di tengah situasi pandemi.

“Saya bersama BUMN siap mendukung, mulai dari akses pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) oleh Himbara, fasilitasi kurasi serta pemasaran oleh Sarinah dan akses pasar di pasar digital (PaDI) UMKM, sampai dengan mitra rantai pasok industri BUMN, untuk memperkuat resiliensi para sahabat UMKM menjawab tantangan usaha saat pandemi dan masa yang akan datang,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan hikmah di balik merebaknya pandemi yakni menciptakan inovasi konten kreatif yang mampu meningkatkan kinerja bisnis. Hal ini pun akan difaslitasi pemerintah dengan memberikan berbagai pelatihan.

Sandi mengungkapkan, pihaknya akan memberikan pendampingan dan melakukan fasilitasi agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini bukan hanya bisa bertahan tapi juga menangkap peluang agar bisa menjadi pemenang. Adapun tiga strategi yang telah disusun yakni gerak cepat (Gercep), gerak bersama (Geber) dan garap semua potensi (Gas Pol) dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

“Covid-19 ini tidak hanya memaksa kita untuk berjualan online tapi juga menciptakan konten kreatif agar memberikan usaha kita maju. Teknik marketing, fotografi yang menarik meningkatkan nilai tambah barang dan kemasan yang mumpuni,” kata Sandi beberapa waktu lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *