FAKTA BERITA, PANGKALPINANG – Banjir yang melanda Kota Pangkalpinang di awal tahun 2024 menjadi sorotan serius pemerintah setempat. BPBD Kota Pangkalpinang mencatat, 458 rumah terendam banjir akibat intensitas hujan yang tinggi. Dalam menghadapi permasalahan ini, pemerintah kota tengah merancang berbagai strategi dan solusi.
Menurut Febri Guinensa Putra, ST.,MUD, seorang praktisi dan akademisi di bidang teknik arsitektur perancangan kota / urban design dan perencanaan wilayah dan kota Universitas Bangka Belitung, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan banjir.
“Bagaimana membawa masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitarnya merupakan dasar dalam pencegahan banjir di Kota Pangkalpinang,” ungkap Febri.
Infrastruktur drainase yang efektif juga menjadi fokus dalam penanganan banjir. Febri mengusulkan, Perlu diperhatikan konektivitas drainase, kondisi daerah aliran sungai, dan daya tampung embung. Dia menekankan pentingnya integrasi antara inflow dan outflow dari aliran air untuk mengatasi banjir.
Sebagai solusi, Febri menyarankan penerapan konsep Water Sensitive Urban Design (WSUD) dan Nature Based Solutions (NBS).
“WSUD dan NBS dapat diaplikasikan dengan mengintegrasikan blue & green pada area rawan banjir,” katanya.
“Ini bukan hal baru, ada banyak elemen WSUD yang bisa diaplikasikan, seperti membuat area resapan dan penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH).” Lanjut Febry
Kendati demikian, kesadaran masyarakat tetap menjadi faktor kunci. Dibalik beberapa banyak pun konsep pengendalian banjir, tetap yang paling diutamakan ialah kesadaran masyarakat itu sendiri. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya menjadi penting dalam perencanaan dan perancangan kota.
Febri juga menyoroti pentingnya kebijakan tata ruang yang jelas sebagai landasan dalam menentukan solusi permasalahan kota.
“Kota Pangkalpinang belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Urban Design Guidelines (UDGL). Ini menjadi landasan yang sangat dibutuhkan dalam mengatur struktur Kota Pangkalpinang,” paparnya.
Menghadapi tantangan ini, Febri berharap integrasi teknologi dan kesadaran masyarakat dapat menciptakan Kota Pangkalpinang yang lebih berkelanjutan.
“Bagaimana gagasan design bisa menyelesaikan solusi permasalahan. Jadi bukan hanya dilihat dari segi infrastruktur fisiknya saja,” tuturnya.
Biografi Febri Guinensa Putra, ST.,MUD
Febri Guinensa Putra, ST.,MUD, adalah seorang praktisi dan akademisi di bidang teknik arsitektur perancangan kota dan perencanaan wilayah dan kota. Ia juga aktif sebagai Wakil Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Pangkalpinang, serta memiliki peran penting dalam berbagai organisasi dan forum terkait perencanaan dan arsitektur perancangan kota. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas, Febri terus berkontribusi dalam upaya menciptakan solusi berkelanjutan untuk perkembangan Kota Pangkalpinang.