PANGKALPINANG, FABERTA — Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB), Rio Saputra sudah mengakui kalau tindakan rekan mahasiswanya tersebut kurang beretika, namun ia menyayangkan banyaknya media dan masyarakat yang justru fokus terhadap video yang viral, bukan malah ke subtansi masalah yang disuarakan oleh mahasiswa terkait peraturan gubernur (pergub) tentang kenaikan tunjangan anggota dewan yang lebih tidak bermoral mengingat kondisi pandemi Covid-19.
Areng Permana dari Forum Intelektual Bangka Belitung mengapresiasi sikap yang ditunjukan oleh presma dan kawan-kawan mahasiswa UBB.
“Sudah betul renspon yang dilakukan oleh mahasiswa terkait video viral tersebut, namun saya ingin menitikberatkan bahwa baiknya kita bersama-sama mendukung substansi yang disuarakan oleh mahasiswa terkait penolakan kenaikan insentif tunjangan anggota DPRD Babel ditengah masa pandemi yang sudah merusak rasa kebersamaan dan keadilan menghadapi pandemi Covid-19,” ucapnya.
Areng berharap masyarakat mendukung apa yang disuarakan mahasiswa, dan menyudahi penilaian terkait video dengan caption yang terkesan menyudutkan kawan-kawan mahasiswa.
“Toh mereka sudah mengakui ada kekeliruan dalam hal adab, dan sudah meminta maaf. Mari sekarang kita dukung substansi persoalan yang mereka suarakan,” terangnya.
Areng mengatakan, aksi mahasiswa itu adalah bentuk kepedulian dengan memperjuangkan keadilan terkait kebijakan yang tidak tepat. Kendati kebablasan, namun itu mungkin wujud dari spontanitas atas semangat dan emosi yang campur aduk pada saat itu.
“Namanya mahasiswa, ada rasa kesal dan geram ketika mereka melihat kebijakan yang justru tidak mengambarkan kepedulian, sehingga seringkali kebablasan dalam penyampaiannya, namun tujuan mereka baik. Dalam hal ini mereka harusnya dibina bukan dibully,” ucap Areng. (Fsl)