PANGKALPINANG, FAKTABERITA — Sore hari yang cerah dan sejuk di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, selalu menjadi momen yang dinanti. Di Taman Madara, terpotret keseruan warga tua maupun muda asyik bermain layangan.
Seiring dengan matahari yang mulai merendang, ratusan warga Pangkalpinang berkumpul di Taman Madara, membawa layangan berwarna-warni yang mereka buat sendiri atau beli dari pedagang lokal. Tidak hanya warga dari satu daerah, tapi dari berbagai sudut kota ini, dari Kacang Pedang, Jalan Mentok, Bukit Merapin berkumpul untuk sekedar menikmati sore yang penuh kehangatan dan keceriaan.

Fahmi (23) pemuda asal Bukit Merapin mengaku sudah hampir satu bulan ini rutin setiap minggu membawa minimal dua jenis layangan untuk diterbangkan di Taman Madara.
“Sekarang saya bawa dua layangan, layangan bulan dan layangan gueng, tahun kemarin kurang ramai bang baru tahun ini lah yang ramai, ” jelas Fahmi.
Mengapa bermain layangan menjadi tradisi yang begitu erat di sini? Mungkin karena ini adalah salah satu cara masyarakat Pangkalpinang menghilangkan penat setelah seharian beraktivitas. Atau mungkin karena layangan adalah simbol kebebasan dan kreativitas.
Apapun alasannya, saat Anda berada di Taman Madara, Anda merasakan getaran positif yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.