MUNTOK, FABERTA — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman bersama Kapolda Babel, Brigjen Pol. Anang Syarif Hidayat, Danrem 045/Garuda Jaya, Brigjen TNI M. Jangkung Widyanto serta sejumlah pejabat terkait melakukan operasi pasar komoditi daging di pasar Muntok, Bangka Barat, Senin (10/5).
Saat berinteraksi dengan para pedagang di pasar Muntok, Erzaldi menemukan ternyata ada pedagang penjual daging khususnya daging ayam dengan harga di atas HET yakni sebesar Rp 40 ribu dari harga HET yang telah ditetapkan Rp 35 ribu perkilogram.
Salah satu sebab tingginya harga daging ayam di Muntok menurut Erzaldi dikarenakan rantai distribusi yang terlampau panjang.
Erzaldi pun menghubungi Kepala Dinas Peternakan dan Pangan Provinsi Babel via telepon selular untuk segera mengatasi permasalahan itu di lapangan.
Setelah ditelusuri, ternyata pemasok daging ayam untuk pedagang di pasar Muntok dari Petaling mengaku sudah menjual sesuai ketentuan Pemprov Babel.
Solusi agar harga bisa ditekan sesuai Harga Eceran Tertinggi ( HET ) kata Erzaldi, para pedagang harus mengambil langsung ayamnya ke pemasok tanpa melalui broker.
”Pemasok itu per kilonya Rp. 23 ribu, itu ayamnya hidup. Cuma masalahnya 23 ribu ini ngambil langsung, nah pedagang ini nggak bisa ngambil langsung katanya karena ada broker. Jadi tadi saya telepon, sekarang perusahaannya bersedia diambil langsung oleh para pedagang. Cuma para pedagang ini ada orangnya nggak untuk ngambil,” kata Erzaldi di Muntok.
Adapun terkait harga komoditi daging sapi di Pasar Muntok sejauh ini masih terpantau stabil. Pedagang masih menjual di harga sesuai HET Rp135.000 perkilonya.
Pihaknya pun menyiapkan operasi pasar untuk daging sapi maupun penggantinya daging kerbau dengan harga murah untuk antisipasi lonjakan permintaan. (Fth)