Harga Tabung Gas 12 Kg Non Subsidi Naik, Pengusaha Warkop di Beltim Menjerit

BELITUNG TIMUR, FAKTABERITA — Pengusaha warung kopi keluhkan naiknya harga gas tabung 12 kilogram (Kg) non subsidi, dari harga mulai Rp 190.000 naik menjadi Rp 225.000 per tabung 12 Kg.

Komar pemilik warung kopi di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan kenaikan harga gas 12 Kg sudah berlangsung selama sepekan lebih.

Untuk kebutuhan warung kopinya, Komar mengaku menghabiskan tiga tabung gas 12 Kg setiap minggunya, sebagai antisipasi jangan sampai kehabisan dia selalu menyetok 5 tabung gas 12 Kg di Warkopnya.

Menurutnya, berkenaan dengan ketersedian gas 12Kg tidak sulit menemukannya di Kelapa Kampit, hanya saja, adanya kenaikan cukup berpengaruh.

“Ada kenaikan ya jelas berat lah, tetap berpengaruh. Naik Rp 20.000 (gas  12kg) Kami juga tidak bisa serta merta langsung menaikan harga kopi kan, tidak mungkin. Apa lagi masa pandemi sekarang,” ujar Komar kepada wartawan, Rabu (9/10/2022).

Dia berharap kepada pemerintah daerah, juga memberikan harga HET untuk gas non subsidi, agar para palaku usaha mikro yang menggunakan gas nonsubsidi juga sedikit terbantu dan yakin bahwa adanya kenaikan harga memang dari pusat.

“Kalau naik masih di harga wajar sebenarnya tidak masalah, tapi kenaikan ini kan bervariasi ada yang jual Rp 205.000 sampai dengan Rp Rp 210.000. Kalau memang harga eceran bulat 1 harga berarti kan benar-benar dari sananya,” ujar Komar.

Hal senada disampaikan oleh warga kelapa Kampit lainnya, yakni Ferdi untuk kebutuhan rumah tangganya perbulan, Ferdi menggunakan 1 tabung gas 12 Kg.

“Ya keberatan lah kalau naiknya tinggi, kalau bisa ya seperti harga normal sebelumnya kan, apalagi corona gini kan ekonomi susah. Kenaikan harga pun kami tidak tahu, tiba-tiba kemarin sudah naik,” ujarnya.

Terpisah saat dikonfimasi di tempat penjualan tabung gas 12 Kg nonsubsidi, Silvia petugas Gas SPBU Kelapa Kampit, membenarkan bahwa ada kenaikan harga gas 12 kg, dan sudah berlangsung selama seminggu.

“Sebelumnya kalau harga eceran Rp 185.000, kalau sekarang Rp 210.000. Biasa datang 30 tabung, datangnya gak tentu tapi kalau tabung habis pasti datang lagi tergantung permintaan dan laporan,” ujar Silvi.

Pengguna Tabung gas 12 Kg di Kelapa kampit, menurutnya lumayan banyak, hanya saja memang dari tempat pendistribusian banyak baginya, tidak hanya di SPBU Kelapa Kampit saja.

“Sebenarnya ada juga jual buat reseler misalnya ambil 10 tabung, harganya dipotong Rp 5.000 karena untuk berjualan lagi,” jelasnya.

Ditanya berkenaan penyebab kenaikan harga gas non subsidi, Silvi mengaku hanya mengatahui adanya kenaikan harga memangbsudah dari pusat.

Sebelumnya diketahui, Pasokan gas LPG baik tiga kilogram, maupun 12 kilogram dan pasokan BBM di Belitung Timur dipastikan aman saat ini.

Hal itu disampaikan oleh Sales Branch Manager (SBM) Region VI Sumsel Babel PT Pertamina Hizkia Reiner dalam Diskusi Gas dan BBM  oleh Pemkab Belitung Timur beberapa waktu.

Hizkia Reiner menjelaskan penyebab kenaikan BBM sudah dijelaskan dalam rilis PT Pertamina pada 27 Februari 2022 lalu.

Dia menegaskan kenaikan bbm sudah berlaku namun tidak ada pengaruhnya dengan bbm subsidi, begitu juga untuk gas elpiji  yang subsidi tidak ada dampaknya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *