FAKTA BERITA, JAKARTA – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hellyana mendorong pemerintah pusat untuk kembali menetapkan Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Tanjungpandan, Belitung, sebagai bandara internasional. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).
Dalam rapat yang membahas percepatan pengembangan ekonomi dan pariwisata di wilayah Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan Kepulauan Bangka Belitung itu, Hellyana menegaskan status internasional bandara sangat penting untuk mendongkrak sektor pariwisata dan membuka peluang investasi di Bangka Belitung, khususnya di Belitung.
“Jemput bola ke pusat adalah bagian dari upaya kami memastikan konektivitas udara Bangka Belitung tidak terputus dari jaringan internasional. Bandara H.A.S. Hanandjoeddin pernah menyandang status internasional, dan kini saatnya kita perjuangkan kembali demi kemajuan daerah,” kata Hellyana.
Hellyana menilai, jika status internasional kembali diberlakukan, maka akses wisatawan mancanegara ke Belitung akan semakin mudah, sekaligus membuka potensi ekspor langsung dari daerah. Ia berharap pemerintah pusat dapat mendukung penuh pengajuan tersebut.
“Demi perekonomian kami yang terus naik, dan untuk perkembangan pariwisata kami agar tidak mati, karena dari Film Laskar Pelangi kami dan penetapan Unesco Global Geopark kami booming dan banyak wisatawan datang ke Belitung.
Penetapan Bandara HAS Hanandjoeddin sebagai Bandara Internasional tahun 2017 lalu sangat disambut oleh masyarakat, namun dengan ditariknya kembali status bandara waktu itu sangat membuat kami sangat sedih,” ucap Hellyana.
Ia menegaskan komitmennya untuk memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan demi memajukan Bangka Belitung.
“Kami siap memenuhi segala rekomendasi dan persyaratan yang dibutuhkan demi kemajuan daerah,” tambahnya.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Elen Setiadi, yang menyatakan pihaknya mendukung percepatan pengembalian status internasional tiga bandara, termasuk H.A.S. Hanandjoeddin.
“Kami dari Kemenko Perekonomian sangat mendukung percepatan penetapan kembali tiga bandara ini. Ini sejalan dengan agenda percepatan pertumbuhan ekonomi, pengembangan pariwisata, investasi, dan penciptaan lapangan kerja,” kata Elen.
Elen mengungkapkan, dari tiga bandara yang diajukan, H.A.S. Hanandjoeddin dinilai paling siap secara administrasi dan fasilitas.
“Secara prinsip semua kementerian dan lembaga mendukung. Ketiga bandara ini sebelumnya sudah berstatus internasional, sehingga secara fasilitas dan SDM sudah tersedia. Tinggal finalisasi koordinasi, termasuk dengan pihak pertahanan untuk aspek keamanan wilayah,” ujarnya.
Selain Hellyana, rapat ini juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Babel, serta beberapa kementerian dan lembaga seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Pertahanan, Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kementerian Imigrasi dan PT. Angkasa Pura.