NASIONAL, FABERTA — Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat. Pabrik yang dibangun dengan modal sebesar USD1,5 miliar atau setara Rp21 triliun ditargetkan akan mulai berproduksi pada bulan Mei 2022.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pabrik tersebut dibangun bakal diperuntukkan bagi para pekerja lokal. Sedangkan pekerja asing, sesuai ketentuan hanya akan diberikan pada jabatan-jabatan tertentu atau keahlian tertentu yang belum dapat diisi oleh pekerja lokal.
“Dalam MoU kepada mereka (investor) bahwa lapangan pekerajaan seluas-luasnya untuk pekerja dalam negeri, tidak untuk luar negeri. Pekerja luar negeri boleh selama dia memenuhi spesifikasi-spesifikasi khusus dan jabatan tertentu,” kata Bahlil dalam kegiatan peletakan batu pertama industri baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).
Menurut dia, investasi yang saat ini dibangun merupakan bagian dari komitmen penanaman modal secara total sebanyak USD9,8 miliar. Untuk sisa investasi, nantinya akan direalisasikan secara bertahap.
Bahlil mengatakan, komitmen investasi tersebut merupakan sebuah penguatan di sektor industri hilirisasi. Upaya tersebut merupakan langkah untuk memberikan nilai tambah dari komoditas di Indonesia.
Untuk skema kerjanya, kata dia, pemerintah akan menggambungkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengusaha nasional dan daerah serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sehingga akan memberikan efek ganda atau multiplier effect terhadap ekonomi yang lebih besar lagi.
“Kita lakukan penandatanganan MoU USD9,8 miliar ini adalah konsep investasi hilirisasi yang pertama,” pungkasnya.