NASIONAL, FAKTABERITA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G7 di Berlin, Jerman, Rabu (18/5) waktu setempat. Kunjungan tersebut dalam rangka memenuhi undangan Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman Svenja Schulze.
Pertemuan tersebut membahas visi bersama Indonesia-Jerman dalam hal transisi energi, perubahan iklim, dan pembangunan infrastruktur. Kedua negara sepakat, kerja sama bilateral akan terus difokuskan untuk mendukung strategi transformasi ekonomi berkelanjutan.
“Jerman dan Indonesia perlu meningkatkan dan memperluas kerja sama dalam transisi energi. Kita harus memperluas kerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan, meningkatkan penilaian dan penerapan teknologi energi yang cerdas dan bersih, juga mempromosikan dan memajukan skema pembiayaan energi, termasuk pembiayaan campuran dan pembangkit listrik energi terbarukan berbasis masyarakat,” tutur Menteri Suharso melalui keterangan yang diterima Faktaberita.co.id, Rabu (1/6/2022).
Selain transisi energi, Indonesia-Jerman dapat meningkatkan dan memperluas kerja sama jangka panjang dalam pengembangan manusia, terutama di bidang pelatihan kejuruan teknis, pengembangan standardisasi pekerjaan ramah lingkungan, transformasi digital, dan reformasi sistem kesehatan.
Selain itu, terkait pembangunan infrastruktur, Indonesia mengusung tiga arah kebijakan sebagai strategi prioritas.
“Pertama, rencana infrastruktur terintegrasi untuk efisiensi pembiayaan. Kedua, skema inovatif untuk masuk ke pasar modal global dan mengundang pihak swasta untuk berperan serta dalam membangun infrastruktur. Ketiga, menerapkan kombinasi infrastruktur fisik dan digital,” ungkap Menteri Suharso.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Suharso juga melangsungkan rangkaian pertemuan bilateral bersama Komisioner Uni Eropa untuk Kemitraan Internasional Jutta Urpilainen.
Delegasi Indonesia juga turut menghadiri tiga sesi utama Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G7 tersebut, yang masing-masing mengangkat tema investasi infrastruktur untuk pembangunan berkelanjutan, kemitraan untuk iklim dan pembangunan dan transisi berkeadilan, serta kebijakan pembangunan yang mendukung perempuan pada masa krisis.
Pada ketiga sesi, delegasi Indonesia menegaskan perlunya strategi dan gebrakan pembiayaan inovatif, termasuk blended finance, untuk investasi infrastruktur.