9000FAKTA BERITA – Indonesia, dikenal sebagai raksasa pengguna internet, mencatat rekor sebagai negara dengan penggunaan HP terlama di dunia. Menurut laporan tahunan Data.AI bertajuk *State of Mobile 2024*, warga Indonesia menghabiskan rata-rata 6,05 jam setiap hari di depan perangkat mobile. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata 10 besar negara lainnya yang mencapai 5 jam per hari. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penetrasi internet mencapai urutan ke-4 tertinggi di Indonesia, menunjukkan tingginya familiaritas masyarakat dengan digitalisasi.
Namun, penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat membawa dampak negatif, terutama bagi kesehatan mental. Bahaya screentime berlebihan meliputi:
1. Stres dan Kecemasan: Interaksi berlebihan dengan media sosial dan konten online dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan, terutama pada remaja.
2. Isolasi Sosial: Meskipun terhubung secara digital, penggunaan layar yang berlebihan dapat meningkatkan risiko isolasi sosial di dunia nyata.
3. Ketergantungan dan Gangguan Kesehatan Mental: Screentime yang berlebihan terkait dengan risiko ketergantungan digital dan dapat menjadi faktor risiko bagi gangguan kesehatan mental seperti depresi.
Penelitian menunjukkan korelasi antara peningkatan waktu menatap layar dan meningkatnya tingkat depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya. Remaja yang menghabiskan lebih dari lima jam per hari di depan perangkat digital 70% lebih mungkin memiliki pikiran atau tindakan bunuh diri dibandingkan mereka yang menghabiskan kurang dari satu jam sehari (Khumukcha & Sudhakar, 2023). Selain itu, waktu menatap layar yang berlebihan dapat mempengaruhi kualitas tidur, yang berhubungan erat dengan kesehatan mental.
Di Indonesia, waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menatap layar smartphone mencapai 6,14 jam per hari di tahun 2022 dan 6,05 jam per hari di tahun 2023. Meski sedikit berkurang, Indonesia tetap memegang posisi pertama dalam penggunaan layar terlama di dunia. Ini menunjukkan bahwa masyarakat, terutama remaja, berada dalam kondisi berbahaya tanpa disadari.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjadi cakap digital, memahami batasan, dan bijak dalam menggunakan teknologi. Orang tua perlu mengawasi dan menegakkan aturan tentang penggunaan gawai pada anak-anak mereka untuk mencegah dampak buruk jangka panjang.
Menuju Babel yang semakin cakap digital, membatasi screentime dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik. Dengan demikian, kita bisa mempersiapkan generasi yang sehat dan produktif, mendukung cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.