PANGKALPINANG, FAKTABERITA — Pengamat sekaligus dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB), Devi Valeriani menyebutkan tingginya capaian investasi hingga 600 persen lebih menjadikan Kota Pangkalpinang mampu menunjukkan jati diri sebagai ibu kota di Provinsi Babel.
“Hal ini menggambarkan bahwa Kota Pangkalpinang telah mampu menunjukkan jati dirinya sebagai ibu kota provinsi yang memang sedang berkembang dan membangun,” kata Devi, Selasa (22/3/2022).
Dia menjelaskan, tingginya nilai investasi tersebut memberikan dampak siginifikan terhadap menurunnya angka pengangguran terbuka di Kota Pangkalpinang.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran terbuka kota Pangkalpinang berkurang dari semula 6,93 persen pada tahun 2020, dan sekarang menjadi 6,81 persen tahun 2021.
“Dengan tingginya investasi yang dicapai 3,3 triliun, itu menunjukkan bahwa investasi tersebut akan mampu membuka peluang atau kesempatan kerja sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan itu berdampak dengan penurunan angka pengangguran,” katanya.
“Karena secara teori hubungan antara investasi dan pengangguran adalah berhubungan negatif, ketika investasi meningkat maka pengangguran menurun demikian juga sebaliknya,” lanjut Devi.
Tak hanya mengapresiasi keberhasilan Molen sapaan akrab Wali Kota Pangkalpinang di sektor investasi. Devi juga membeberkan keberhasilan Molen karena telah berhasil meningkatkan IPM di Kota Pangkalpinang secara siginifikan.
“Ketika Musrembang Pak Wali Kota Menyampaikan beberapa data-data indikator makro ekonomi, yaitu data investasi, pengangguran, data pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia. Semua data yang ditunjukkan menunjukkan angka angka yang cukup signifikan,” tukasnya.
Hal yang lain adalah yang perlu kita cermati yaitu mengenai IPM, terlihat IPM Kota Pangkalpinang itu dalam indikator yang tinggi. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena di mana IPM ibu kota provinsi harus lebih tinggi dari IPM daerah-daerah lain di provinsi tersebut.
“Hal ini dikarenakan, bahwa ibu kota provinsi itu sarana pendidikan, sarana kesehatan aktifitas ekonomi lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya,” kata Devi.