BANGKA TENGAH, FABERTA – Berawal dari coba-coba setelah melihat usaha keluarganya, membuat Etrawadi mencoba menggeluti usaha ternak bebek di rumahnya. Sejak tahun 2018 pria ini mulai berternak bebek sedikit demi sedikit. Ternyata usaha yang digelutinya dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Dalam menjalankan usaha ternak bebeknya, dirinya memilih bebek bertelur. Sehingga telurnya dapat dimanfaatkan untuk dijual kembali. Selain dijual mentah, telur bebek yang dihasilkan juga dijual dalam bentuk telur asin. Kini, dirinya telah memiliki brand telur asin yakni ‘3 Dayang’.
Etrawadi menceritakan, semula dirinya hanya memilihara puluhan bebek, diakuinya dalam mengembangkan usahanya dirinya sempat terkendala dengan modal. Padahal permintaan pasar untuk telur asin cukup tinggi.
“Awalnya mencoba saja, ternyata cukup menghasilkan. Beli bebek terus, biar telurnya makin banyak. Sempat terkendala biaya waktu itu, karena yang mau telur bebek makin banyak,” kata dia, Sabtu (8/5/2021).
Untuk mengatasi permasalahannya, ia menjadi mitra binaan PT Timah sehingga mendapatkan bantuan permodalan. Kini, dirinya telah memiliki ratusan bebek dengan produksi telur bebek sekitar 800 butir per hari.
“Jadi mitra binaan PT Timah dapat modal langsung tambah beli bebek dan beberapa keperluan peternakan, sekarang sudah ratusan bebeknya. Makanya kerasa betul manfaat dari program mitra binaan PT Timah,” ujarnya.
Saat ini, kata dia lebih banyak menggunakan telur bebek untuk dijadikan telur asin, namun beberapa ada yang masih dijual telur mentah.
“Perawatan bebek enggak susah, cuma pakannya aja yang harus selalu tersedia. Kalau pakannya bagus telurnya juga makin banyak. Cuma kadang terkendala juga di pakannya,” kata dia.
Ia bersyukur bisa menjadi mitra binaan PT Timah, sehingga dirinya bisa mengembangkan usaha peternakan bebek dan telur asin. Ia berharap usahanya bisa terus maju.
“Sekarang sudah ada tujuh kandang kecil, semoga nanti bebek bisa nambah lagi dan telurnya makin banyak. Dapat pinjaman modal dari PT Timah kemarin betul-betul saya optimalkan,” ujar Etrawadi. (Rel)