BASEL, FABERTA — Ratusan Ponton Isap Produksi jenis Selam berstatus Ilegal yang terparkir di pesisir wilayah Sukadamai dan Payak Ubi, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan diinstruksikan oleh aparat kepolisian untuk membongkar alat tambangnya masing-masing.
Namun hal unik terjadi ketika Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Siswanto memantau langsung segelintir para pemilik tambang yang membongkar ponton-ponton miliknya.
Dirasakan masih lalai untuk melakukan pembongkaran, Ide cemerlang Kapolres Bangka Selatan saat itu untuk menyewa chainsaw agar menarik perhatian pemilik ponton yang sedikit enggan membongkar alat tambangnya.
Saat dua unit Chainsaw dihidupkan, AKBP Agus langsung angkat chainsaw hingga membuat panik para pemilik tambang yang takut alat tambangnya akan di mutilasi Kapolres.
Kepada wartawan saat di lokasi yang tepat di sebelah pelabuhan tikus, Sukadamai tersebut, AKBP Agus mengatakan bahwa hal itu merupakan strategi agar pemilik tambang mau membongkar ponton-ponton miliknya.
“Awalnya pemilik ponton ada yang enggan bongkar pontonnya, jadi saya inisiatif untuk membongkar sendiri dengan chainsaw, rupanya sekali saya angkat chainsaw, banyak penambang turun untuk bongkar pontonnya” ujarnya sambil tertawa, pada Senin (8/6/2021) sore kemarin.
Panik saat Kapolres memainkan gas chainsaw, para pemilik tambang langsung turun ke pesisir pantai untuk membongkar ponton-ponton miliknya.
“Jangan pak, biar kami aja yang bongkar dari pada di chainsaw pak” sahut salah satu pemilik tambang. (Manda/Faberta)