BRAZIL, FABERTA – Brazil memasuki fase terburuk dalam menghadapi kasus Covid-19. Bulan Maret lalu, tercatat sebagai masa dengan angka kematian tertinggi selama Pandemi melanda, yakni hampir 67.000 orang meninggal dunia akibat coronavirus.
Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat dari kasus tertinggi sebelumnya pada Juli lalu, yakni 32.912 kematian. Bahkan, Rabu (31/3) atau di hari penutup bulan Maret, menembus rekor kasus kematian harian tertinggi di angka 3.950.
Para ahli di Brazil memperingatkan jumlah kematian harian kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar 5.000 kasus, karena situasi semakin memburuk pada bulan April. Kasus tersebut hanya kalah dari Amerika Serikat.
Kondisi ini pun dianggap oleh oposisi sebagai kegagalan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro dalam menangani Covid-19 di salah satu negara Amerika latin tersebut. Kabar pemakzulan pun mulai ramai diperbincangkan.
Salah satu orang yang getol menyuarakan pemakzulan yaitu Randolfe Rodrigues. Ia menyebutkan, Jair Bolsonaro telah menyebabkan kematian lebih dari 322.000 warganya sejak pandemi menyerang negara itu, karena selalu menunda pemberlakuan lockdown.
“Dia akan tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang paling menimbulkan tragedi bagi rakyat Brasil,” kata Randolfe Rodrigues, salah satu senator dikutip dari theguardian.com, Jumat (2/4).
Masih dikutip theguardian, akibat dari kasus ini, tingkat kepercayaan publik terhadap Jair Bolsonaro terus mengalami penurunan sebagai reaksi atas penanganan Covid-19. Hanya saja, Jair masih bisa mempertahankan sepertiga dukungan para pemilih di Brazil. (FB)