SUNGAILIAT, FABERTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen TNI Doni Monardo mengunjungi pabrik tapioka PT Bangka Asindo Agri (BAA) Kenanga, Sungailiat, Kamis (18/3).
Dalam kunjungannya, Doni mensuport PT BAA lantaran sudah mampu mengembangkan sagu menjadi produk berdaya saing. Indonesia dijelaskan Doni memiliki hutan sagu terluas di dunia. Tersebar hampir di seluruh wilayah. Terluasberada di wilayah timur Indonesia.
“Sagu itu bisa beranak pinak. Dalam usia 8 sampai 10 tahun sudah panen. Satu batang sagu itu bisa mencapai 800 kilogram sampai 1 ton,” beber Doni.
Doni memuji dan mendukung langkah Babel untuk menanam sagu. Pohon sagu dikatakan dia, juga dapat menyelamatkan lingkungan dan ekosistem serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu lahan tambang-tambang timah yang sudah dikelola, kiranya dapat ditanami dengan pohon sagu.
Selain itu, dengan teknologi saat ini, sangat banyak anak-anak dalam negeri memproduksi tepung sagu dan mengelolahnya menjadi produk mie. Dan mie itu 100 persen terbuat dari pohon sagu.
“Jadi dengan membudidaya pohon tersebut, tentunya dapat meningkatkan kehidupan ekosistem dan perekonomian masyarakat serta tidak lagi ketergantungan dengan tambang timah. Sagu itu sehat untuk semua dan tidak ada mengandung bahan kimia. Mudah-mudahan sagu akan menjadi salah satu bagian dari program pangan nasional,” pungkas Doni Monardo.
Sementara, Gubernur Babel Erzaldi Rosman menjelaskan, langkah ini guna mensiasati Babel pasca timah kedepan. Eks tambang yang ada kata Erzaldi, akan ditanami sagu.
“Kedepan lahan eks tambang kita tanami sagu. Ini untuk pasca timah sekaligus ketahanan pangan,” ucapnya.
Editor: Kaif