FAKTABERITA, BANGKA SELATAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ikut andil Membangun karakter siswa/i di Bangka Selatan melalui sosialisasi wawasan kebangsaan dan bahaya Bulying di lingkungan sekolah,
Senin (15 /07/2024)
Terlihat kembali hiruk pikuk jalanan di seluruh kota, sama halnya dengan Toboali kota kecil di ujung selatan Bangka, hari ini seluruh aktifitas belajar mengajar kembali aktif setelah lebih dari 3 pekan libur panjang tahun ajaran 2023/2024 berakhir.
Kesibukan masa pengenalan Lingkungan Sekolah dari mulai tingkat sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas,tak ayal juga menjadi perhatian semua kalangan dari anak-anak hingga orang tua.
Badan Kesbangpol Bangka Selatanpun ikut berkontribusi pada masa MPLS dengan mengisi materi tentang wawasan kebangsaan dan bahaya bulying pada masa MPLS selama 3 hari ini dengan jadwal padat di beberapa sekolah.
“Kita mesti berbuat untuk kebaikan masa depan penerus Bangka selatan,” tutur Evi Sastra kepala Badan Kesbangpol.
karena kita tahu degadrasi moral, etika sudah semakin menggerus generasi muda.
Gadget, media sosial banyak di gunakan dengan tidak bijak, sehingga hampir bisa di bilang lebih banyak hal negatif yang di serap oleh generasi muda dari kemajuan teknologi.
Banyak siswa/i yang mungkin kini tidak hapal lagi dengan pembukaan undang undang dasar 1945, dan tidak sedikit pula yang lupa sila dalam pancasila.
Kita tidak bisa terus diam tanpa sedikitpun berbuat untuk memperbaiki degaradasi moral dan etika generasi muda saat ini, kita ingatkan kembali banyak butir butir pancasila yang menjadi ideologi kita sebenarnya yang masih paling cocok untuk selalu di amalkan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat indonesia.
:Dalam masa MPLS ini pula kami menyampaikan materi tentang bahaya Bulying bagi anak,” ujar Rachmad Yulianto selaku Kasih Ideologi.
Wawasan kebangsaan dan ketahanan ekonomi. Maraknya kegiatan Bulying yang di lakukan di lingkungan sekolah menjadi perhatian kami untuk lebih dini aware mensosialisasikannya kepada siswa, karena tindakan perundungan ( Bulying) yang dilakukan dapat menjurus kepada kriminal bila di lakukan terus menerus dan terencana, kadang pelaku dan korban tidak sadar, prilaku perundungan ini dapat mengubah karakter mereka,si pelaku semakin lama dapat semakin menikmati prilaku yang menjurus ke arah kriminal,dan korbanpun akan mengalami tekanan yang semakin kuat, sehingga dimungkinkan akan semakin minder, terbentuk jiwa introvet bahkan mengalami gangguan kejiwaan.
“Walaupun kecil kami berusaha memiliki manfaat, yaa hasilnya tidak bisa kita lihat saat ini seperti kita membangun infrastruktur, hari ini kta bangun 1 bulan sudah terlihat, karena yang kita bangun adalah karakter anak bangsa, etika yang kita tumbuhkan, kita berharap hasilnya bisa kita lihat 5 atau 10 tahun yang akan datang,” pungkas Rachmad yulianto