BANGKA BELITUNG, FAKTABERITA — Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bangka Belitung (Babel), Didit Srigusjaya menyesali kejadian aksi pengrusakan baliho Ganjar-Mahfud di sejumlah titik wilayah Kota Pangkalpinang. Menurutnya, aksi tersebut tidak mencerminkan demokrasi yang jujur dan terbuka.
“Pertama-tama kita sangat menyesali kejadian terhadap perusakan baliho pasangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud, kita sebagai pengurus Partai tetap akan melaporkan kejadian ini kepada Polres dan Bawaslu setempat agar ini dapat diproses dan ditindaklanjuti,” kata Didit saat dihubungi, Selasa (15/11/2023).
“Walaupun kita belum tahu siapa yang melakukan tapi cara-cara ini cara-cara yang kurang etis di era demokrasi terbuka ini, siapapun pelakunya yang jelas itu kita kategorikan orang sangat pengecut dan tidak fair, tidak berani bertanding secara terbuka,” sambungnya.
Didit juga meminta kader banteng di Babel tetap tenang dan santun dalam berpolitik pasca kejadian pengrusakan baliho Ganjar-Mahfud. Bahkan, ia meminta kader tetap fokus dalam pemenangan Pilpres 2024 mendatang.
“Saya minta kepada kader kader PDI Perjuangan jangan terprovokasi tetap tenang jangan mengambil tindakan apapun biarkanlah pihak kepolisian dan Bawaslu untuk mengungkapkan siapa pelaku daripada pengrusakan ini,” kata dia.
Didit menilai cara-cara pengrusakan seperti ini merupakan cara menghidupkan kembali orde baru. Ia berharap, kontes demokrasi bisa dihadapi secara jujur dan terbuka, sehingga akan menghasilkan Pemilu yang berkualitas.
“Bagi PDI Perjuangan tidak apa-apa itu dirusak, silahkan, ya tapi yakinlah bahwa rakyat tetap bersama Ganjar Mahfud. Dan yakin dan percayalah bahwa Pak Ganjar dan Pak Mahfud sudah di hati rakyat, walaupun baliho dirusak yang penting di hati rakyat sudah tertanam yang namanya orang baik yaitu Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” imbuhnya.
Didit berharap kejadian pengrusakan baliho ini tidak terjadi lagi terhadap pasangan calon manapun, baik itu Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran, maupun Anis-Imin.