Kolaborasi Tim Magang UBB dan Dinsos Bangka, Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

Mahasiswa MBKM magang Universitas Bangka Belitung (UBB) Bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangka melaksanakan kegiatan sosialisasi serta pembagian bantuan berupa sembako di LKSA Al-Kautsar Sungailiat. (Ist)

BANGKA BARAT, FAKTA BERITA — Mahasiswa MBKM magang Universitas Bangka Belitung (UBB) Bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangka melaksanakan kegiatan sosialisasi serta pembagian bantuan berupa sembako di LKSA Al-Kautsar Sungailiat.

Kegiatan yang dilaksanakan

pada 7 September 2024 ini juga melibatkan tim proyek kemanusiaan yang ada di LKSA Al_Kautsar.

Upaya pencegahan kekerasan terhadap anak adalah tema yang dipilih sebagai materi dalam kegiatan sosialisasi ini, mengingat banyaknya kekerasan yang terjadi terhadap anak menjadi masalah yang harus kita fokuskan.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini bisa memberi pengetahuan baru serta membantu anak anak memahami bentuk kekerasan yang terjadi kepada mereka, apa bahayanya dan apa dampaknya.

Sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk menciptakan dunia yang aman, bahagia dan sehat terhadap perkembangan anak, tidak hanya itu dengan adanya kegiatan ini kita juga dapat membangun generasi penerus yang sehat, kreatif dan produktif.

Tim magang UBB juga memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada anak-anak di LKSA AL-KAUTSAR.

Kegiatan ini mendatangkan narasumber yang interaktif dan komunikatif dari Dinas Sosial Kab. Bangka, Eva Kurnila, S.IP dan didampingi juga oleh dosen pembimbing lapangan tim magang UBB Putra Pratama Saputra, M.P.S.Sp.

Ketua tim magang UBB, Imam Khoiri menyampaikan bahwa sosialisasi upaya pencegahan kekerasan terhadap anak sangat penting untuk meningkatkan Kesadaran, Sosialisasi ini upaya membantu dalam memahami berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan dampaknya.

“kami berharap dapat memberikan informasi tentang hak-hak anak dan cara melindungi mereka dan mendorong untuk berperan aktif dalam mencegah kekerasan dan melaporkan kasus-kasus yang terjadi serta menciptakan jaringan dukungan bagi anak-anak .”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *