BANGKA, FAKTABERITA — Sebagai perwakilan rakyat, menyerap dan merealisasikan aspirasi masyarakat merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan. Tak terkecuali bagi Erigustian, selaku anggota DPRD Kabupaten Bangka dari Fraksi PDIP.
Ia beserta Kabag hukum DPRD Kabupaten Bangka Tiaman Facrulrozi melakukan reses di lingkungan Lubuk Keli, pada (13/3/2022) sore hari.
Kegiatan reses tersebut berlangsung dengan hangat dan kekeluargaan. Diselingi senda gurau, masyarakat didampingi kepala lingkungan Sakmen menyampaikan aspirasinya langsung kepada Erigustian. Ada empat hal yang diajukan oleh masyarakat antara lain pembangunan jalan, perbaikan jalan berupa pengaspalan, pengadaan lampu jalan dan siring.
Merespon hal tersebut, Erigustian antusias untuk merealisasikan hal yang diajukan oleh masyarakat setempat.
“Insyaallah sebagai wakil rakyat usulan masyarakat tersebut akan kita perjuangkan selagi tidak bertentangan dengan aturan dan Undang-Undang yang berlaku,” ujar Erigustian dengan antusias.
Erigustian juga menerangkan apa yang diusulkan masyarakat selaras dengan program pemerintah daerah Kabupaten Bangka sehingga dapat terakomodir.
Lanjut, ia juga menjelaskan dari empat usulan tersebut yang jadi prioritas utama adalah perbaikan pada jalan Jaya Wijaya karena sudah di usulkan sejak sepuluh tahun yang lalu sampai saat ini belum terealisasikan.
“Kita tidak mengetahui secara pasti apa permasalahan dimana titik permasalahannya dan kenapa bisa terlambat, apakah karena faktor anggaran atau faktor- faktor lainnya, padahal seiring perjalanan waktu sampai saat ini belum ada pengerasan jalan atau perbaikan,” kata Erigustian.
Diakhir kegiatan, ia membagikan tali asih kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan reses tersebut sembari mengajak beberapa warga untuk melakukan survey ke jalan yang mereka ajukan untuk dilakukan perbaikan.
“Kawan wartawan bersama warga masyarakat melihat sendirikan dan kita sudah survei ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya jalan tersebut,” cetusnya sambil melihat keadaan jalan tersebut.
Ia juga menjelaskan ukuran jalan tersebut tidak sesuai lagi dan semakin mengecil, karena belum adanya pengerasan. Kondisi jalan tersebut juga dipenuhi oleh lubang-lubang dan hanya ada tanah furu saja. Padahal, jalan tersebut merupakan akses yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk beraktivitas. (Vida)