PANGKALPINANG, FABERTA — Mahasiswa Institut Agama Islam Negri Syaikh Abdurrahman Siddik (IAIN SAS) Babel, dan Mahasiswa Universitas Bangka Belitung turut andil dalam aksi damai penyampaian tuntutan dari Gerakan Nelayan Tradisional se-Pulau Bangka di depan kantor PT. Timah Tbk, Pangkalpinang, (5/4/2021)
Dalam aksi tersebut Mahasiswa ikut menyerukan aspirasi yang bertujuan untuk membela hak nelayan, serta mengawal tuntutan dalam aksi ini agar bisa didengar oleh pihak yang terkait.
“Kami turut disini untuk mengawal dan membersamai para nelayan dalam menyampaikan aspirasi dan tuntutannya”. Ucap Angga (20) salah satu anggota DEMA IAIN SAS Babel.
Ada beberapa tuntutan yang di gaungkan dalam aksi tersebut. Antara lain mencabut SPK (Surat Perintah Kerja) di seluruh perairan Babel, usut dana konpensasi Kapal Isap Produksi (KIP), stop aliran dana OKP, LSM panitia KIP dan oknum wartawan, dan tanggung jawab kerusakan lingkungan pertambangan di laut.
Para Mahasiswa juga turut mengapresiasi aksi ini. Menurut Angga, aksi ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Mahasiswa kepada masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi aksi hari ini , dan ini juga bentuk pengabdian kami sebagai mahasiswa kepada masyarakat”. Tutup Angga.
Dalam aksi ini, mahasiswa menyampaikan aspirasinya melalui sebuah puisi yang dibacakan ditengah demonstran dan petugas. Puisi tersebut berisikan tentang kesedihan seorang anak nelayan yang melihat ayahnya tidak bisa melaut, dikarenakan laut tempat ayahnya mencari nafkah sudah di penuhi penambang.