PANGKALPINANG,FABERTA – Tindakan tidak menyenangkan diterima oleh pesepakbola Indonesia, Patrich Wanggai. Penyerang PSM Makassar itu mendapatkan komentar-komentar bernada rasisme di salah satu feed Instagramnya @patrichwanggai.
Dalam aktivitas media sosialnya, Wanggai terlihat mengunggah sebuah foto dirinya sedang bermain bola dengan caption “And by the way, AGE IS JUST A NUMBER” atau diartikan “Ngomong-ngomong, usia hanyalah sebuah angka”.
Sayangnya, unggahan itu masih terselip komentar-komentar rasis oleh sebagian netizen. Komentar-komentar pedas netizen diungkapkan akun Twitter @MedioClubID, dalam twit-nya berupa tangkapan layar.
“Kami langsung menuju akun Patrich Wanggai dan menyusuri kolom komentar, yang kami dapat bernada kasar dan rasis. Halo, polisi sosial media?” tulis medioclubID dalam twit-nya.
Seperti komentar pemilik akun @marpuahh_ariani, ia mengomentari dengan menyertakan lima emot icon bergambar monyet.
“KICK RACISM OUT! Baru saja kita memberitakan tentang kampanye rasisme, sangat disayangkan malam ini terjadi di sosial media Indonesia. Kemenangan PSM Makassar atas Persija menyisakan komentar-komentar bernada kasar dan rasis di akun IG Patrich Wanggai,” lanjutnya.
Kemudian ada juga dari @ilhammmrizkyy_ dengan komentar “Maen tarkam aja lu item goblok”. Akun lainnya @alviadi19 bahkan menuangkan komentar tidak senonoh (maaf) “Wanggai anjing-Babi”.
Tertera pula komentar @iwan.plf yang menyebut Wanggai monyet. Begitu pula @septiaann95 yang menggunakan Bahasa Inggris “Youre fuckin monkeys” dengan menyertakan emot icon jari tengah.
Bukan hanya hinaan, Wanggai pun mendapat komentar ancaman oleh salah satu pengguna Instagram yakni @jackhoutso. “Anjing hitam, mari kita ketemuan, nanti setelah pertandingan, di hotel Ubud, depan penginapanku…” tulis netizen.
Diduga, kalimat kasar dan rasis tersebut usai berlangsungnya pertandingan Piala Menpora 2021 yang mempertemukan PSM Makassar vs Persija Jakarta. Dalam duel yang dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Malang, PSM berhasil menang 2-0 di mana satu gol diciptakan Patrich Wanggai.
Tindakan ini pun sangat disayangkan mengingat anti rasisme di dunia sepakbola sedang gencar dikampanyekan oleh Federasi Sepakbola Dunia, FIFA. “Pelaku dan provokator itu pasti ada dalam setiap kejadian-kejadian seperti ini. Mana polisi cyber?” tulisnya lagi dalam kultwit. (Robby)