Nelayan Pulau Tujuh yang Hilang Kontak Ditemukan Selamat di Perairan Penganak

FAKTA BERITA, BANGKA – Setelah sempat dilaporkan hilang kontak, seorang nelayan asal Pulau Tujuh, Kabupaten Lingga, Riau, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Selasa (1/1/2025).

 

Korban ditemukan oleh para nelayan di sekitar perairan Pantai Penganak. Ia bertahan hidup dengan mengapung menggunakan tutup boks fiber setelah kapalnya tenggelam akibat cuaca buruk.

 

Korban, Rahimmin (45), langsung dievakuasi oleh nelayan yang menemukannya pada pukul 09.50 WIB. Ia dibawa ke Pulau Tujuh, tempat keluarganya menunggu dengan penuh harapan. Keluarga yang mendengar kabar tersebut menyambut kepulangannya dengan penuh rasa syukur.

 

Tim SAR Gabungan yang sebelumnya terlibat dalam pencarian korban segera kembali ke Pelabuhan Belinyu setelah menerima konfirmasi atas penemuan korban. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengungkapkan rasa syukurnya atas keselamatan korban.

 

“Syukur alhamdulillah, korban telah ditemukan dalam keadaan selamat. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada dan mempersiapkan peralatan keselamatan sebelum beraktivitas di laut,” ujar Oka.

 

Ia juga menambahkan, dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, termasuk nelayan yang telah membantu menemukan korban,” tutupnya.

 

Rahimmin berangkat dari Dermaga Dam Belinyu, Kabupaten Bangka, pada 31 Desember 2024 pukul 05.00 WIB dengan tujuan Pulau Tujuh. Kapalnya membawa barang belanjaan untuk persiapan Tahun Baru. Sesuai perkiraan keluarga, ia seharusnya tiba di Pulau Tujuh pukul 10.00 WIB.

 

Namun, hingga sore hari, ia tidak juga tiba di tujuan. Keluarga korban mencoba melacak rutenya, tetapi tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kapal. Akhirnya, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang pada 1 Januari 2025.

 

Setelah pencarian intensif oleh Tim SAR Gabungan, kabar baik datang ketika nelayan setempat menemukan Rahimmin. Insiden ini menjadi peringatan penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu memprioritaskan keselamatan saat berlayar di tengah kondisi cuaca ekstrem.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *