Pasokan Gas Elpiji 3 Kg Langka, Komisi II DPRD Bateng : Disperindag Harus Cepat Tanggap

BANGKA TENGAH, FABERTA — Sejumlah masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mulai mengeluhkan sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg. Hal itu berdasarkan keluhan yang diterima oleh Apri Panzupi selaku anggota Komisi II Bateng.

Oleh karenanya, Apri meminta kepada pihak Disperindag-UKM Bateng untuk bertindak cepat dalam menanggapi penyebab atas langkanya pasokan gas elpiji 3 kg tersebut.

“Permasalahan ini menjadi atensi dari kami di jajaran komisi II. Untuk itu kami meminta Disperindag-UKM Bangka Tengah menyelusuri faktor apa saja yang menyebabkan kelangkaan gas elpiji ini,” ujarnya, Jumat, (23/4/2021).

Apri mengimbau pihak terkait agar segera mengkalkulasi antara kebutuhan dan jumlah distribusi. Sehingga kelangkaan ini bisa segera diatasi. Lebih lagi, mendekati lebaran, kata dia, kebutuhan gas elpiji 3 kg akan meningkat.

“Dinas terkait hitung dulu berapa jumlah kebutuhan untuk mengakomodir masyarakat Bangka Tengah, kemudian dikonversi jumlah distribusinya. Kalaupun memang sudah cukup atau melebihi (by data), kita minta segera dikoordinasikan,”ucapnya.

Setelah diketahui jumlah distribusi sudah sesuai data, diharapkan Disperimdag-UKM Bateng segera memperketat di tingkat penyaluran dan agen untuk meminimalisir agen yang nakal.

Lebih lanjut, segera lakukan koordinasi ke Disperidag Provinsi & DPE Provinsi terkait kebutuhan dan skema distribusi gas elpiji 3 kg, lalu kalkulasikan secara cermat kebutuhan masyarakat kurang mampu di Bangka Tengah akan kebutuhan gas elpiji 3 kg.

“Kita mendapatkan informasi dilapangan, masih banyak toko-toko kelontong yang menjual gas elpiji 3 kg, ini jelas tidak diperbolehkan, penjualan gas elpiji 3 kg hanya boleh sampai agen atau user,”ungkapnya.

Ia meminta terkait yakni Disperidag Bangka Tengah proaktif. hitung jumlah kebutuhan kemudian banding dengan data elpiji dari para penyalur, setelah itu koordinasikan segera. Jadi tau apa yang mesti dilakukan, karena sebentar lagi mau Idul Ditri. Ditegaskannya menyelesaikan persoalan di Bangka Tengah tidak hanya dengan seremonial saja.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *