FAKTA BERITA, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota Pangkalpinang terus mendorong penguatan pelayanan publik berbasis inovasi melalui Rapat Koordinasi Inovasi Daerah Tahun 2025 yang digelar di Balai Besar Betason, Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Rabu (23/4/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go, yang hadir mewakili Penjabat Wali Kota. Turut hadir pula seluruh kepala OPD, camat, lurah, serta perwakilan dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Pangkalpinang.
Dalam sambutannya, Mie Go menegaskan bahwa target Pemerintah Kota tahun ini adalah melahirkan sedikitnya 100 inovasi daerah yang dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Inovasi tidak harus mahal atau berbasis aplikasi. Yang terpenting adalah kreativitas dan manfaatnya dalam meningkatkan pelayanan, apalagi di tengah keterbatasan fiskal kita saat ini,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa inovasi dapat lahir di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan, hingga penanggulangan bencana. Beberapa contoh inovasi yang sudah berjalan antara lain layanan e-Government, pelayanan administrasi kependudukan melalui PTSB dan Dukcapil, serta Mal Pelayanan Publik (MPP).
“Kami juga membuka ruang bagi sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP untuk turut mengajukan inovasi, terutama di bidang pendidikan digital. Kita ingin menumbuhkan budaya berpikir kreatif sejak dini,” tambah Mie Go.
Salah satu tantangan dalam pengembangan inovasi digital, menurutnya, adalah akses jaringan internet. Sementara untuk inovasi non-digital, hambatannya lebih pada pola pikir dan keberanian untuk memulai.
Isu lain yang juga menjadi perhatian adalah penanganan banjir, yang masih menjadi masalah tahunan di sejumlah wilayah Kota Pangkalpinang. Ia berharap dinas teknis seperti Dinas PUPR dapat mengembangkan sistem peringatan dini banjir berbasis data dan teknologi, agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana.
Mie Go menegaskan bahwa keberhasilan inovasi daerah sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak semua pihak, mulai dari ASN, pelaku pendidikan, hingga masyarakat, untuk menjadi bagian dari gerakan inovasi ini.
“Jika kita semua bergerak bersama, saya yakin inovasi ini tidak hanya menjadi target, tapi bisa menjadi budaya kerja kita. Pangkalpinang harus menjadi kota yang adaptif, kreatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan semangat menghadirkan inovasi yang murah namun berdampak, Pemerintah Kota Pangkalpinang optimistis dapat memperkuat pelayanan publik dan menjawab berbagai tantangan dengan solusi-solusi kreatif berbasis lokal.