PANGKALPINANG, FAKTABERITA — Pengamat kebijakan publik, Jumli Jamaludin mengatakan, meskipun Kota Pangkalpinang masuk sebagai daerah perkotaan, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi wilayah penghasil komoditi pertanian atau bahkan menjadi agro swasembada dan menjadi alternatif perekonomian bagi masyarakat.
Ketua LP5 Babel itu mengatakan, agro swasembada di Kota Pangkalpinang sebetulnya bisa saja dilakukan, Namun demikian, upaya tersebut diiringi dengan kemampuan para petani yang mampu mengelola secara optimal.
“Saya kira di daerah Bangka Belitung ini, seperti Kota Pangkalpinang misalnya bisa saja dilakukan dengan petani-petani yang memang sudah memiliki kemampuan untuk mengelola itu artinya mereka sudah memperoleh ilmu ataupun pelatihan-pelatihan dan juga memiliki keterampilan dalam hal bertani untuk agro swasembada ini,” kata Jumli saat dihubungi, Senin (28/3/2022).
Tak hanya itu, dia menjelaskan, dengan minimnya lahan, Kota Pangkalpinang bisa menyelaraskan dengan media-media yang dinilai mampu memberikan hasil yang maksimal. Tentunya, didukung dengan pupuk dan bibit unggul dengan kualitas terbaik.
“Kan sekarang ini sudah serba canggih dengan menggunakan berbagai macam cara misalnya seperti bisa menanam apa saja dalam bentuk polybag, pot, bahkan menggunakan media air,” kata dia.
“Namun untuk mengelola itu meskipun lahan di Kota Pangkalpinang itu minim harus membutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan ataupun memiliki ilmu dari pelatihan dan sebagainya untuk bagaimana cara untuk bertanam sehingga memperoleh hasil yang sama dengan yang memiliki lahan pertanian yang luas,” tambah Jumli yang juga merupakan Ketua LP5 Babel.
Selain itu, Jumli juga menilai agro swasembada bisa diwujudkan, dengan pembinaan langsung dari pihak-pihak stakeholder di pemerintahan. Salah satunya, kata dia, memanfaatkan anggaran yang ada secara efisien dan tepat.
“Tidak hanya kemampuan para petani juga tapi harus ada keseriusan dari pihak-pihak dinas pertanian itu sendiri, bagaimana cara memanfaatkan anggaran atau dana yang ada difokuskan untuk program itu memang betul-betul dilakukan agar nantinya dapat membuahkan hasil yang maksimal,” terangnya.
Terpisah, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil menjelaskan, terkait edukasi tentang bagaimana cara bercocok tanam, pihaknya telah menyediakan tim penyuluh. Sehingga petani akan mendapat pelatihan khusus ke depannya. “Sebetulnya kita bisa asal tekun, Dinas Pertanian kita terus mengontrol,” kata dia.
Molen berharap, meskipun Kota Pangkalpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, namun harus tetap berpikir untuk menjadi tonggak agro swasembada di Kota Beribu Senyuman.
Ia lanjut berharap, para petani bisa survive melalui pertanian dan komoditas pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat luas.
“Ada hal-hal lain juga dibutuhkan pasar untuk masyarakat dalam bertani prospeknya bagus. Hulu hilirnya ada, suplay dan demand-nya ada,” tegas Molen. (fb03)