Permintaan Produk Organik di Indonesia Terus Meningkat

Ilustrasi/ist

NASIONAL, FABERTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan berdasarkan data Organic Trade Association (OTA) potensi penjualan produk organik meningkat hingga USD60 juta pada tahun 2022. Investasi di sektor ini juga diprediksi terus meningkat hingga USD327.600 pada tahun depan.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag, Marolop Nainggolan mengatakan, untuk menangkap peluang tersebut pemerintah menggaet kerja sama dengan Aliansi Organis Indonesia (AOI) dan PT Trubus Swadaya untuk mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) produk organik Indonesia menembus pasar global.

Melalui kerja sama itu, para pelaku UKM akan mendapatkan pelatihan, promosi dan publikasi, pengembangan produk, penyediaan informasi tren pasar produk organik, pengembangan jejaring dengan perwakilan perdagangan di luar negeri, serta penguataan citra produk melalui kampanye produk organik.

“Sinergi tersebut tertuang dalam perjanjian kerja sama pembinaan dan pengembangan UKM ekspor produk organic,” ujar Marolop melalui keterangannya, Rabu (28/7/2021).

Menurutnya, perkembangan penjualan produk organik mengalami tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditunjukan dengan investasi komoditas organik dunia yang tercatat tembus USD115.984 pada tahun 2015 dan terus meningkat hingga 16,4 persen.

Sedangkan negara tujuan ekspor terbesar berdasarkan laporan Euromonitor tahun 2020, di antaranya Amerika Serikat (AS) dengan nilai USD18,5 miliar, Jerman dengan USD4,6 miliar, China sebesar USD3,6 miliar, dan India yang mencapai USD63,4 juta.

“Sementara Indonesia tercatat memiliki 17.948 produsen organik dengan total lahan seluas 208 ribu hektare (Ha) dan memiliki pangsa organik sebesar 0,4 persen dari pangsa dunia,” kata dia.

Marolop menambahkan, dengan adanya pendampingan dari pemerintah produk organik yang dihasilkan para pelaku UKM dapat meningkatkan volume produksi dan kualitasnya. Upaya itu agar dapat memenuhi permintaan pasar dunia yang cukup besar secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, peran dari petani rakyat juga diharapkan akan meningkat yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraannya.

“Pemerintah memiliki komitmen besar untuk bersama-sama dengan mitra strategis dapat mengimplementasikan butir-butir cakupan kerja sama sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, sehingga mampu meningkatkan ekspor nasional yang berdaya saing,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *