BANGKA BARAT, FABERTA – Mempermudah akses dan konektivitas warga untuk menjangkau kawasan perkebunan dan persawahan, PT Timah Tbk membangun dan memperbaiki Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Limbung, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat.
Jalan yang akan dibangun sepanjang 2 kilo ini sebelumnya merupakan akses yang dilalui puluhan kepala keluarga untuk menuju perkebunan dan persawahan. Selain itu, jalan ini menghubungkan antara Desa Kacung dan Desa Limbung. Jalanan ini sangat licin saat musim hujan. Tak ayal ini membuat warga kerap jatuh saat melintasi jalanan ini.
Bertahun-tahun warga melintasi jalan ini untuk membawa hasil kebun, beruntungnya dalam beberapa waktu lalu ada alat berat yang masuk ke kawasan tersebut sehingga membuat jalan lebih luas. Hanya saja, masih licin saat musim hujan.
Ketua Gapoktan Desa Limbung Jaya, Syamsul Bahri menceritakan pihaknya mengusulkan pembangunan jalan ini lantaran memang kondisi jalan yang sudah sulit dilalui warga, apalagi di tengah musim hujan seperti saat ini.
“Tadinya jalan ini berlumpur dan sangat licin sekali, ini sudah terbentuk karena ada PC yang masuk lewat sini untuk bangun sawah. Tapi ini aja masih licin kalau hujan. Ada banyak warga yang jatuh kalau pulang atau pergi dari kebun. Karena di sini banyak kebun warga ada lada, sawit, karet, ada persawahan juga,” ujar Syamsul.
Selain membangun jalan, PT Timah Tbk juga membuat dua titik gorong-gorong di kawasan ini dan juga talud sepanjang 40 meter.
Menurutnya, mereka sangat bangga dengan dibangunnya jalan yang lebih layak untuk akses warga menuju sumber ekonomi mereka. Usulan pembangunan jalan ini sudah disampaikan beberapa kali dalam Musrembang, hanya saja belum mendapat respon.
“Bisa dibilang PT Timah Tbk membuat jalan ini, karena jalan ini kan sebelumnya hanya untuk motor, memang ada PC lewat jadi lebih terbentuk. Tapi yang bener-bener dibangun memperhatikan kualitasnya ya baru kali ini lah. Kami bangga sekali PT Timah Tbk sudah membantu dan memudahkan petani di sini untuk ke kebun,” sebutnya.
Menurutnya, selama ini jalan ini hanya dibersihkan bergotong royong oleh warga dengan peralatan seadanya. Sehingga jalan ini memang perlu dibuat sesuai dengan peruntukannya untuk mendukung sektor pertanian.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan jalan ini tidak hanya untuk perkebunan warga, namun masyarakat dari Desa Kacung juga sering memanfaatkan jalan ini untuk menuju Pasar Parititiga, sehingga lebih dekat.
“Tidak hanya warga Desa Limbung yang memanfaatkan akses ini, warga Desa Kacung juga sering lewat sini kalau mau ke Parittiga, karena memang lebih dekat. Tidak hanya buat akses petani tapi jalan untuk menghubungkan dua desa,” katanya.
Menurutnya, di Gapoktan Limbung Jaya memiliki sekitar 12 kelompok tani dengan jumlah anggota lebih dari 200 orang. Dimana memang di Desa Limbung mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani.
“Kami sangat bangga dengan PT Timah Tbk, dan saya sampaikan kepada warga yang bangun jalan ini PT Timah Tbk. Karena memang ini menjadi akses warga untuk berkebun. Secara tidak langsung dengan membangun akses jalan ini PT Timah Tbk sudah mendukung sektor pertanian di Desa ini,” sebutnya.
Ia berharap, kedepannya sinergi dan kolaborasi ini akan terus terjalin sehingga kehadiran PT Timah Tbk terus memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Semoga nanti petani dari desa lain juga bisa merasakan bantuan yang seperti kami rasakan ini dari PT Timah Tbk,” katanya.
Pembangunan Jalan Menggunakan Skema Padat Karya
Ketua Gapoktan Limbung Jaya, Syamsul Bahri mengatakan pembangunan jalan sepanjang 2 kilo ini menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar dengan sistem padat karya.
Kata dia ada sekitar 20 lebih masyarakat yang terlibat dalam pembuatan jalan, namun untuk alat berat memang didatangkan dari luar lantaran tak ada warga desa yang memiliki peralatan.
“Ada lebih dari 20 orang yang ikut bekerja, warga kita semua. Warga yang kita ajak ini yang lagi off bekerjanya. Seperti petani karet, karena musim hujan kan enggak bisa ngaret jadi mereka kerja di sini buat nambah penghasilan. Ada juga yang memang pengangguran kita ajak juga. Karena memang permintaan dari PT Timah ini dikerjakan padat karya,” kata Syamsul.
Menurutnya dengan sistem padat karya ini juga membantu ekonomi masyarakat, apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Pekerjaan ini diperkirakan akan selesai maksimal selama dua bulan.
“Ya sangat membantu lah, mereka bekerja nanti diupah perhari. Banyak juga warga yang antusias mau bekerja,” sebutnya.
Salah satu warga Ishak (60) mengatakan, dirinya sangat senang bisa bekerja agar dapur bisa tetap ngebul. Disaat cuaca tak menentu dengan kondisi ekonomi saat ini dengan adanya pekerjaan seperti ini bisa membantu warga.
“Ya senang lah ada pekerjaan seperti, tapi ini kan tidak lama. Coba kalau sering-sering ada pekerjaan kayak gini,” ujarnya.
Senada, Ari (33) Warga Desa Limbung ini mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah membantu pembuatan jalan ke perkebunan warga ini, apalagi warga sendiri yang dilibatkan untuk pembuatan jalannya.
“Saya ada kebun juga dekat sini, ya senang lah ini jalan dibagusin. Kalau hujan di sini licin sekali kasian kalau orang tua ke kebun sering jatuh. Ya kami bersyukurlah dibangun jalan terus kami juga diajak kerja,” tutupnya.