PW Salimah Babel dan BKOW Babel Santuni Kaum Dhuafa

PANGKALPINANG, FABERTA — Momen peringatan Hari Kartini dimanfaatkan oleh Pengurus Wilayah (PW) Salimah Bangka Belitung (Babel), untuk bersilaturahmi ke Pengurus Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Babel, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Babel, Rabu, (21/4/2021).

Rombongan yang dipimpin oleh Ketua PW Salimah Babel Meiristia Qomariah, diterima oleh Ketua BKOW Babel Laksmi Dharmayanti Abdul Fatah.

Pada kesempatan tersebut, Meiristia memperkenalkan kepengurusan baru PW Salimah, program-program unggulan, serta jejaring kepengurusan Salimah sampai tingkat kabupaten/kota di Babel.

“Sebagai organisasi wanita yang fokus pada kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga, Salimah merasa perlu menjadi bagian dari BKOW dan belajar banyak pada organisasi wanita yang secara usia lebih tua, dan berpengalaman sesama anggota BKOW, seperti Muslimat NU, Aisyah dan Al Hidayah”, kata Meiristia

Sementara itu, Ketua BKOW Babel yang merupakan istri dari Wagub Babel Abdul Fatah, Laksmi Dhamaryanti menyambut hangat keberadaan Salimah yang menurutnya sebagai organisasi wanita yang aktif, dan mempunyai program kerja yang sangat bagus serta bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya mengapresiasi juga keterlibatan Salimah sejak kepengurusan periode sebelumnya sebagai anggota BKOW,” kata Laksmi.

Ia berharap PW Salimah dengan kepengurusan yang baru ini dapat lebih berkontribusi dalam kegiatan di BKOW Babel. Selain silaturahmi, kedua organisasi ini menggelar kegiatan bakti sosial dalam agenda Bakti Sosial Ramadhan 1442 H.

Kegiatan baksos tersebut yakni pemberian santunan kepada kaum dhuafa berupa paket sembako dan sejumlah uang. Baksos juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bangka Belitung, Melati Erzaldi Rosman.

Dalam arahannya, Ketua TP PKK Babel berharap, melalui kegiatan bakti sosial ini, mendapatkan berkah bagi yang menerima maupun yang memberi. “Jangan menilai dari jumlah pemberiannya, karena jumlah yang sedikit tapi berkah akan cukup, sedangkan jumlah yang banyak tapi tidak berkah tidak akan cukup”, kata Melati Erzaldi. (Gst)