FAKTA BERITA, PANGKAL PINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA menegaskan urgensi konsultasi publik dalam rangka Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Babel tahun 2024. Acara ini diadakan di Swiss Belhotel, Rabu (24/4/2024) pagi.
Safrizal menyatakan bahwa isu lingkungan di Babel merupakan prioritas utama. Dia menyoroti bahwa Babel menghadapi resiko lingkungan yang lebih besar, dua kali lipat dibandingkan daerah lainnya. Oleh karena itu, identifikasi lokasi yang tidak boleh ditanami pohon kayu keras, lokasi yang tidak cocok untuk permukiman, dan area perlindungan satwa sangat penting.
“Konsultasi publik ini penting untuk mendapatkan masukan kuat dalam KLHS. Isu lingkungan harus dianalisis dengan detail agar pembangunan yang dilakukan tidak merugikan ekosistem dan mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Safrizal menambahkan bahwa dalam menghadapi pertumbuhan penduduk yang meningkat dan lahan yang semakin terbatas, perlu adanya pendekatan yang lebih cermat dalam perencanaan pembangunan. Hal ini sebagai dasar untuk RPJMD lima tahun ke depan yang akan menentukan arah pembangunan di Babel.
Selain itu, Pj Gubernur juga mengingatkan tentang urgensi adaptasi terhadap perubahan iklim. Dengan adanya perubahan iklim, Babel perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi dampak yang bisa mempengaruhi stabilitas ekosistem dan ketersediaan sumber daya alam.
Dalam kesempatan tersebut, Safrizal berharap agar seluruh stakeholder dan masyarakat turut serta memberikan masukan dan kritik yang konstruktif. Dengan demikian, proses perencanaan pembangunan bisa lebih inklusif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas.
“Partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam proses perencanaan ini. Masukan dan kritik yang konstruktif akan menjadi bekal berharga dalam menyusun RPJMD yang berkelanjutan dan berorientasi pada kepentingan masyarakat,” katanya.
Selain itu, Safrizal juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dia menilai bahwa kolaborasi antara ketiga sektor ini akan memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Babel.
“Kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui sinergi ini, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks,” tegasnya.
Dalam penutupan, Safrizal kembali menekankan bahwa isu lingkungan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama. Semua pihak harus berkontribusi aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan generasi saat ini dan masa depan.
“Lingkungan adalah aset berharga yang harus kita jaga. Mari kita bersama-sama menjaga dan memperkuat upaya pelestarian lingkungan untuk keberlanjutan Babel yang lebih baik,” pungkas Safrizal.