PANGKALPINANG, FABERTA — Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung (Babel), Dasminto membeberkan alasan mengapa sektor perikanan di Babel masih sepi investor, salah satunya karena memiliki cost dan resiko tinggi.
“Para investor belum tertarik di sektor perikanan tangkap mungkin karena resikonya terlalu besar. Artinya cost nya tinggi dan resikonya juga tinggi”, ungkapnya di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung, Senin (14/03/2021).
Lanjut Dasminto menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan nelayan terhadap teknologi dan kebiasan nelayan masih melakukan one day fishing juga menjadi salah satu penyebab lambannya pertumbuhan investasi di sektor perikanan tangkap di Bangka Belitung.
“Culture disini berbeda dengan culture di tempat lain dengan tingkat kompetisi hidup yang lebih tinggi. Mereka melaut pagi dan sore pulang lagi dan tidak mau melaut ke tengah. Kami pun pernah menawarkan bantuan untuk kapal yang lebih besar tetapi mereka menolaknya,” katanya.
Dinas Kelautan dan Perikanan beserta Pemerintah Provinsi Bangka Belitung optimis bisa mendongkrak realisasi investasi di sektor perikanan. Bangka Belitung juga bisa menjadi Sentra Industri perikanan di Indonesia di karenakan letak Provinsi Bangka Belitung yang strategis.
“Mestinya Bangka Belitung itu menjadi Sentra Industri Perikanan yang maju di di sini, karena potensinya yang luar biasa. Mulai dari perikanan tangkap sampai perikanan budidayanya”. Papar Dasminto.
Memiliki luas perairan 65.301 kilometer persegi menjadikan sektor kelautan dan perikanan Negeri Serumpun Sebalai menjadi prioritas dan unggulan Pemprov Babel. Kendati demikian, secara investasi sektor perikanan masuk peringkat sebelas di data Realisasi Investasi PTSP 2020.
Meskipun mengalami peningkatan investasi dari tahun 2019 tentunya hal ini belum cukup mengingat sektor perikanan menjadi prioritas dan sektor unggulan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
Adapun Relisasi Investasi untuk sektor perikanan di tahun 2020 mencapai 41 M. Mengalami peningkatan dari tahun 2019 dengan jumlah investasi 4 M.
Sumberdata: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bangka Belitung.
Editor: Kaif