Sikapi Aspirasi Warga, DPRD Bateng Datangi 66 Warga Kebintik yang Terancam Terusir

Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Batianus, SE, MM bersama Komisi III, Diperkimhub Bateng melakukan peninjauan langsung ke rumah bedeng eks PT Timah. (Faberta)

BANGKA TENGAH- Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Batianus, SE, MM bersama Komisi III, Diperkimhub Bateng melakukan peninjauan langsung ke rumah bedeng eks PT Timah yang kini ditempati 66 warga Desa Kebintik, Kecamatan Pangkalan Baru. Selasa (11/2/2025).

Pasalnya, rumah bedeng itu sempat mengalami sengketa kepemilikan di pengadilan antara pihak PT Timah dan seorang warga yang kini telah meninggal dunia.

Berdasarkan putusan pengadilan, PT Timah kalah dalam proses gugatan sehingga warga yang diminta menempati rumah tersebut diminta oleh ahli waris untuk segera pindah.

Ketua DPRD Bateng, Batianus mengatakan kehadiran pihaknya bersama stakeholder terkait guna melakukan peninjauan secara langsung atas kondisi 66 warga yang menempati bangunan rumah bedeng PT Timah.

“Hari ini DPRD Bateng turun langsung pasca audiensi bersama masyarakat Desa Kebintik, hal ini sebagai upaya bersama kita mencari solusi atas nasib warga yang menempati rumah itu,” ujarnya.

Batianus mengungkapkan, warga yang menempati rumah itu kini terancam terusir, mengingat ahli waris pemilik bangunan telah berkirim surat meminta warga untuk segera mengosongkan rumah tersebut dalam waktu dekat.

“Kita tentunya mengupayakan hal yang terbaik, sebagai wakil rakyat kami bersama Komisi III berharap kepada ahli waris dari mendiang pak Muslim bisa membuka ruang diskusi bersama pemerintah daerah dan DPRD Bateng, dengan harapan agar adanya solusi yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” jelasnya.

Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus menuturkan warga yang menempati rumah bedeng PT Timah itu diperkirakan puluhan tahun selama ini. Sehingga berjalan waktu terjadi gugatan hingga ke pengadilan.

“Dari informasi yang kami dapatkan ada warga yang telah menempati dan merawat rumah itu puluhan tahun, bahkan ada yang sudah merenovasi namun kini warga bingung dan terancam tak memiliki tempat tinggal,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *