Simak! Berikut 6 Cara Aman Berkendara Sepeda Motor Bersama Anak Dari Honda Babel

PANGKALPINANG, FAKTABERITA —Sepeda motor kerap menjadi transportasi utama masyarakat karena lebih lincah, efisien, dan memiliki harga yang lebih terjangkau. Kendati demikian, masih banyak pengendara sepeda motor yang lalai dalam berkendara dengan aman, terutama saat berkendara bersama anak.

Pada contoh sederhana yang sering dilakukan, yaitu membonceng anak di posisi depan. Posisi tersebut dapat dikatakan sebagai posisi yang menyimpan potensi bahaya, banyak alasan sederhana yang sering kali disampaikan oleh orang tua untuk membonceng anak di depan.

Bacaan Lainnya

“Biasanya orang tua membonceng anak di depan karena berbagai alasan sederhana. Misalnya, anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan. Ada juga yang berpikir posisi anak di depan lebih aman dan mudah dikontrol saat tertidur. Padahal, ini tidak benar,” ujar Anggie Faeza Sirkandi selaku Instruktur Safety Riding Indonesia Main Dealer Honda Babel.

Berikut adalah beberapa potensi bahaya saat orang tua membonceng anak di depan: anak bisa terbentur setang kemudi, terjepit, mengalami gangguan kesehatan, menutupi pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian, hingga salah komunikasi atau membaca informasi dari panel meter sepeda motor.

Lalu, bagaimana cara berkendara aman dengan anak? Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Perlengkapan Berkendara
Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara karena pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Keduanya harus menggunakan helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.

2. Posisi
Pastikan anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat. Ini memungkinkan anak untuk memegang tubuh pengendara dengan baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.

3. Anak Siap Dibonceng
Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak terganggu. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng untuk menjaga keseimbangan dan posisi anak. Kaki anak harus bisa menginjak pijakan kaki pembonceng, dan ingatkan anak untuk tidak memainkan kakinya saat berkendara.

4. Kontrol Kecepatan
Saat berkendara dengan anak, penting untuk mengontrol kecepatan. Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental ke belakang atau berguncang saat membuka gas, mencegah anak terlempar saat bermanuver atau menikung dengan kecepatan tinggi, dan mencegah pengereman mendadak yang tidak nyaman bagi anak.

5. Atur Waktu, Rute, dan Jarak
Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa. Mengatur waktu keberangkatan, rute, dan jarak perjalanan sangat penting. Berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari dapat mengurangi ketidaknyamanan. Pilih rute yang aman dan hindari kemacetan. Atur jarak perjalanan dan tentukan waktu istirahat yang baik untuk anak.

6. Konfirmasi
Sering melakukan konfirmasi terhadap anak apakah dia haus, mengantuk, atau capek. Dengan sering konfirmasi, masalah pada anak dapat ditemukan lebih awal dan potensi bahaya dapat dicegah.

Setiap orang tua tentunya ingin anak selamat saat berboncengan di jalan raya. Oleh karena itu, perhatian ekstra dan edukasi sejak dini diperlukan agar anak mendapat pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan bersama orang tuanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *