BANGKA TENGAH, FAKTABERITA — Guru merupakan garda terdepan dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) negeri ini masa depan. Di tangan gurulah, generasi masa depan diamanahkan.
Sehingga wajar, jika para guru harus mendapatkan perhatian serius dari pemimpin baik di daerah maupun di pusat. Kesejahteraan secara finansial seorang guru diyakini akan berbanding lurus dengan kesetiaan dan semangat para guru membangun generasi masa depan lebih berkualitas.
Namun hal ini berbanding terbalik di Kabupaten Bangka Tengah. semangat guru SD mulai dipertaruhkan dengan adanya pemotongan tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP) di Bangka Tengah tahun 2022. Bahkan nominal pemotongan terbilang drastis
Data yang berhasil dihimpun, imbas dari kebijakan Bupati Bangka Tengah melalui Perbup no 22 tahun 2022, TPP ASN yang sebelumnya mencapai Rp 2 juta lebih, sekarang berkurang hingga Rp 1,7 juta.
“Sangat berdampak pak, untuk ukuran kami, penurunan TPP sangat ini signifikan,” ujar Guru H, yang mengajar di salah satu SD di Bangka Tengah, Senin (4/3/2022).
Diketahui, dasar penurunan TPP Bangka Tengah ini adalah Perbup nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, yang sudah ditandatangani Bupati Bateng Algafry Rahman tertanggal 29 Maret 2022. Namun mirisnya, ditengah semua bahan kebutuhan pokok yang terus menanjak naik, justru TPP ASN di Bangka Tengah beranjak turun.
“Tampaknya kami harus semakin mengencangkan ikat pinggang. BBM naik, sembako naik, semua naik, eh..TPP nya yang turun,” tukas Guru H ini.
Selain kabar penurunan TPP, ada juga guru yang menjerit karena sudah sembilan bulan belum mendapatkan tunjungan. Padahal besaran tunjangan tersebut hanya Rp 250.000 per bulan, namun guru ini tidak mendapatkan haknya yang sebenarnya cukup kecil tersebut.
“Tunjangan kami (Guru SD) khusus guru yang tidak punya sertifikasi tidak dibayar 9 bulan, padahal sebulan cuma Rp 250 ribu,” ujar Guru S, yang juga mengajar di salah satu SD di wilayah Bangka Tengah ini.
Mengkonfirmasi keluhan guru ini kepada Kabid Pendidikkan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Alamsyah.
Meski tidak berani menyebutkan secara terus terang adanya pemotongan ataupun pengurangan TPP tersebut, Alamsyah hanya mengatakan bahwa hingga Senin (4/3/2022) TPP ASN Bangka Tengah belum ada yang cair.
“Setahu saya belum ada TPP yang cair. Kalo soal penurunan TPP tersebut, saya tidak begitu paham, coba tanyakan langsung ke Pak Erwin David, Kabag Organisasi Tata Kelola Bangka Tengah,” ujar Alamsyah.
Mendapatkan informasi tersebut, media ini mencoba mengkonfirmasi kepada Kabag Ortala Bangka Tengah Erwin David. Hanya saja ketika dihubungi, Erwin mengaku sedang cuti dan berada di luar daerah. Erwin meminta media ini menemui staf Ortala Syaiful. Ketika ditemui di ruang kerjanya, Syaiful mengaku tidak berani memberikan penjelasan terkait kabar penurunan TPP ASN Bangka Tengah. Ia mengaku hanya sebagai staf di Ortala, sehingga tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan perihal tersebut.
“Saya tidak berani Pak. Saya tidak berwenang menjelaskan hal ini, masih ada atasan saya yang lebih berwenang. Coba ke Pak Erwin, Bu Asisten Elly atau ke Pak Sekda,” tukas Syaiful.
Kendati begitu, Syaiful mengakui bahwa sudah ada tim yang mengkaji dan membahas terkait perubahan TPP ASN Bangka Tengah..
Untuk mencari kebenaran terhadap fakta terkait penurunan atau pemotongan TPP ASN Bangka Tengah, media ini menemui Asisten I Elly Irsyah di ruang kerjanya di Kantor Bupati Bangka Tengah.
Saat ditanyakan perihal keluhan guru yang mengaku ada pemotongan atau penurunan TPP, Elly menyatakan belum mengetahui kabar tersebut.
“Setahu saya TPP belum cair. Jadi tidak tahu ada penurunan atau belum TPP di Bangka Tengah ini,” ujar Elly.
Saat ditanyakan apakah Ia tahu kabar penurunan TPP Bangka Tengah, Elly juga menjawab belum tahu. Alasannya beberapa waktu lalu Ia cuti, sehingga tidak ikut dalam hal pembahasan masalah TPP.
“Saya kan cuti, jadi saya tidak tahu ada pembahasan soal TPP ini,” tukas Elly.
Sementara itu, Sekda yang hendak dikonfirmasi di ruang kerjanya, ternyata tidak berada di tempat.
“Pak Sekda tidak ada. Beliau sedang di luar daerah,” ujar pegawai yang berada di ruang Sekda Bangka Tengah. (FB02/TB)
‘