JAKARTA, FABERTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), memfasilitasi pekerja seni untuk mendapatkan vaksinasi covid-19 di Jakarta pada Senin (19/4/2021). Upaya tersebut diharapkan dapat menggeliatkan kembali bisnis di sektor ekonomi kreatif, yang pada akhirnya dapat memicu sektor perekonomian lainnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes,
dr. Siti Nadia Tarmidzi M.Epid menyampaikan pemberian vaksinasi bagi pekerja seni ini bisa dengan beberapa jalur. Pertama melalui asosiasi profesi pekerja seni yang nantinya mendata anggotanya dan kedua bisa melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang nantinya akan dijadwalkan Dinas Kesehatan setempat untuk mendapatkan vaksinasi,”terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema Gerak Aktif Pemerintah Vaksinasi Pekerja Seni yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (20/4/2021).
Vaksinasi pekerja seni menurut keterangan dr. Siti Nadia memang sudah termasuk dalam perhitungan 17 juta pekerja publik yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan vaksinasi bagi golongan lansia.
“Untuk pekerja seni memang kita dorong melakukan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi yang besar seperti di Istora, sehingga fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas fokus melayani vaksinasi lansia,”terang dr. Siti Nadia.
Henky Manurung, Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenpareraf menyampaikan ada 60 ribuan pekerja seni dan hampir 50 ribuan pekerja ekonomi kreatif yang terdata.
“Kami sudah informasikan dan kondisikan agar Dinas Pariwisata mensuplai data peserta. Harapannya ini nanti jadi data kita bersama,” terangnya.
Dengan melaksanakan vaksinasi pada sektor ekonomi kreatif ini, diharapkannya dapat menambah keyakinan pelaku ekonomi bahwa sektor ini aman. Selain itu, tingginya minat pelaku usaha ekonomi kreatif untuk vaksinasi juga suatu pertanda positif.
Sementara itu, terkait dengan ketersediaan vaksin, Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, menyebutkan untuk mencapai herd immunity, kebutuhan vaksinnya mencapai 426 juta dosis.
“Kemarin sudah datang kembali Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 6 juta dosis, totalnya kini ada 59,5 juta dosis dari komitmen 140 juta dosis vaksin dari Sinovac,”ujarnya.
Dengan kedatangan vaksin tersebut, sambungnya suplai dari Bio Farma bisa mencukupi untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua.
“Kami juga sudah mendistribusikan 20 juta dosis ke seluruh Indonesia sejauh ini dan angka vaksinasi hingga saat ini mencapai 17 juta dosis. Kita masih ada stok sebanyak 15 juta dosis lagi yang menunggu slot rilis dari Badan POM,” terang Bambang Heriyanto.
Sumber : Rilis Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional