Waduh! Produktivitas Sawit di Basel Menurun Imbas Rekening Perusahaan Diblokir Kejagung

 

BANGKA SELATAN, FAKTABERITA —  Petani buah sawit di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) turut merasakan imbas dari di blokirnya 2 rekening Perusahaan yakni CV Mutiara Alam Lestari (Mal) dan CV Mutiara Hijau Lestari (MHL) oleh pihak Kejaksaan Agung (Kejagung), sehingga terganggunya operasional serta cash flow perusahaan.

Penurunan produktivitas ini mulai dari pembelian dan pengiriman, pasalnya hampir sebagian petani sawit menjual hasil perkebunannya ke dua CV tersebut.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Basel Risvandika mengungkapkan, dari laporan para petani secara lisan memang mereka mengeluhkan setelah kedua pabrik tersebut rekeningnya di blokir oleh pihak Kejagung, persentase produktivitas mereka menurun.

“Persentase produktivitas para petani sawit r menurun 10 sampai 15 persen, pasalnya buah sawit yang di panen para petani ini sebagian besar di jual ke perusahaan tersebut,” ucapnya, Kamis (9/5/2024).

Para petani ini banyak mengeluh karena hasil panen mereka ini di jual ke pabrik lainnya, sehingga terjadi penumpukan karena antrean yang panjang truk pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) dan juga pada saat pembongkaran biasanya hanya beberapa jam kini bisa sampai dua hari.

Dengan pembongkaran TBS yang lama ini tentunya kualitas buah sawit ini menurun sekali, salah satunya sangat mempengaruhi terhadap kualitas Crude Palm Oil (CPO) akibat buah sawit yang sudah berhari – hari belum terbongkar, sehingga asam lemak pada sawit tersebut meningkat.

“Antrean panjang, pembongkaran yang lama sangat mempengaruhi CPO yang di hasilkan, belum lagi harga yang di beli pun juga lebih murah dari biasanya,” terangnya.

Selain itu, belum lagi terkait operasional pabrik tersebut yang bekerja terus menerus dengan beban mesin yang berjalan, yang di khawatirkan akan melebihi kapasitas yang memang sesuai dari spesifikasi pabrik tersebut.

Kendati demikian, memang belum ada laporan secara tertulis terkait keluhan para petani ini tetapi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang baru di desa Jeruji Toboali baru akan beroperasi, dengan harapan bisa sedikit menekan penurunan persentase produktivitas petani sawit

“Memang sangat luar biasa dampak penutupan kedua pabrik yakni CV MAL dan CV MHL, tetapi kita dari dinas akan tetap mengupayakan langkah – langkah apa yang harus di ambil agar para petani sawit ini bisa kembali normal sehingga tidak mempengaruhi ke komoditas lainnya,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *