PANGKALPINANG, FABERTA — Vaksinasi Covid-19 merupakan program prioritas yang tengah digencarkan oleh pemerintah sebagai langkah menekan penyebaran virus corona di Tanah Air, tak terkecuali di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Namun, saat ini kelangkaan stok vaksin mulai dirasakan di tengah-tengah masyarakat. Ria (38 tahun), salah satu pedagang di Pasar Atrium Pangkalpinang mengaku dalam seminggu terakhir ini dirinya sulit mendapatkan vaksin tahap pertama.
Lanjutnya, Ria mengatakan sulitnya mendapatkan vaksin pertama sangat menghambat aktivitasnya untuk melakukan perjalanan ke luar kota. Pasalnya, vaksin kini sudah menjadi syarat wajib bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa di setiap moda transportasi.
“Kita pun mau keluar kota payah harus pake vaksin. Sekarang pun saya mau ke Palembang tapi belum bisa karena vaksinnya tahap satu belum ada belum terbagi vaksin yang kesatunya. Sekarang cuma melayani vaksin kedua, sudah satu minggu saya mencari, payah sekarang di rumah sakit pun tidak ada,” katanya saat diwawancarai, Senin (9/8/2021).
Oleh karenanya, ia mengharapkan pasokan vaksin khususnya tahap pertama bisa kembali disasarkan untuk umum. Sehingga mobilitas masyarakat pun akan terbantu.
“Buat syarat untuk kita keluar kota, melalui udara, kapal, pakai vaksin. Berharap tahap satu diadakan jadi dak susah, karena kita kan mau kulu kilir (mondar-mandir),” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Babel menyebutkan bahwa kelangkaan terjadi karena jumlah stok vaksin yang diterima Pemprov Babel dari pemerintah pusat jumlahnya terbatas.
“Untuk sekarang sudah mulai banyak, sudah mulai berdatangan hampir setiap hari datang dari minggu ini, dan itu sementara disalurkan ke kabupaten/kota tapi jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah sasaran masih kurang sebenernya,” kata Rais selaku Kasi Survim Dinkes Babel saat dikinfirmasi, Rabu (11/8/2021).
“Dari pusat itu mendistribusikan ke kita yang lalu-lalu itu sedikit-sedikit, karena alasannya pusat itu ya fokus Jawa-Bali seperti itu. Karena Jawa-Bali orang (penduduk_red) nya banyak. Jadi Jawa-Bali itu 75 persen, jadi 25 persennya itu untuk di luar Jawa-Bali. Jadi distribusinya memang dibuat polanya seperti itu,” tambahnya.
Rais mengatakan untuk minggu ini sejumlah vaksin sudah mulai diterima dari pusat. kemudian pihaknya akan segera mendistribusikan ke tiap kabupaten/kota dan akan diteruskan untuk masyarakat, Nakes,
“Nah untuk minggu ini kita sudah mulai lancar datang, jadi sudah mulai didistribusikan ke kabupaten/kota, nanti kabupaten/kota melanjutkan ke petugas kesehatan. Perlu waktu juga tim kita kan terbatas juga tapi kami tetap bekerja maksimal,” ujarnya.
Dia pun meminta masyarakat memaklumi kondisi kondisi yang ada. Namun ia menegaskan bahwa pasokan vaksin akan terus berjalan.
“Masyarakat harap memaklumi dan bersabar bahwa nanti akan terlayani semua karena vaksin ini datang terus jadi cuma waktunya aja yang perlu kesabaran,” tegasnya.
Diketahui, berdasarkan data Dinkes Prov. Babel pada 10 Agustus 2021, terdapat adanya pergeseran stok vaksin dari Provinsi ke Kabupaten Bangka (vaksin Biofarma 140 vial dan vaksin Moderna 202 vial), Kabupaten Belitung (vaksin Biofarma 120 vial dan vaksin Moderna 92 vial), Kabupaten Bangka Barat (vaksin AZ (Covax) 1 vial), Kabupaten Bangka Selatan (vaksin Biofarma 120 vial, vaksin AZ (Covax) 5 vial, dan vaksin Moderna 66 vial), Kabupaten Bangka Tengah (vaksin Biofarma 150 vial, vaksin AZ (Covax) 11 vial, dan Moderna 77 vial), Kabupaten Belitung Timur (vaksin 80 vial dan Moderna 73 vial).
Disamping itu, terdapat stock alokasi khusus yang berada di buffer provinsi sebanyak 915 vial Vaksin Biofarma multidose (Alokasi buffer Provinsi 345 vial, Polri 318 vial, UMKM 32 vial, TNI 120 vial, dan Poltekes 100 vial) dan Vaksin AZ (Covax) 917 vial multidose (Alokasi buffer Provinsi 810 vial, TNI 38 vial, dan Polri 69 vial).