PANGKALPINANG, FABERTA – Bagi para bikers, pada saat menjalankan ibadah puasa, mobilitas sehari-hari dengan kendaraan roda dua harus tetap dijalankan. Meski kondisi tubuh berpuasa, di tengah cuaca panas atau hujan, pekerjaan di luar rumah menuntut harus diselesaikan.
Instruktur Yamaha Riding Academy Area Bangka, Oriansah mengingatkan, berkendara sepeda motor di saat berpuasa memiliki tantangan tersendiri, khususnya konsentrasi yang berkurang, lantaran asupan makan dan minum dibatasi.
“Untuk di Bumi Serumpun Sebalai ini naik motor roda dua menjadi kebutuhan wajib sebagian besar masyarakat untuk mobilitas sehari-harinya, apalagi di saat bulan puasa ini stamina kita harus fit agar aman dan selamat sampai di tujuan, maka dari itu kita akan sedikit berbagi panduan berkendara yang aman saat puasa,” ujar Oriansah atau Oyik, yang juga adalah Area Control Marketing CV Sumber Jadi (Main Dealer Yamaha Bangka Belitung), Kamis (15/4) dalam keterangannya kepada Faktaberita.co.id.
Ia pun kemudian memberi tips dan panduan, tentang apa saja yang bisa dilakukan agar tetap selamat saat berkendara di bulan puasa.
Berikut beberapa tips dan panduan berkendara selama berpuasa:
Pertama, konsumsi sahur yang bernutrisi. Ada beberapa hal yang membuat seseorang sering merasa lemas saat berada di luar ruangan, salah satunya yakni asupan nutrisi yang kurang. Untuk itu, diwajibkan untuk makan sahur dengan porsi yang cukup agar bisa mengisi tenaga selama 13-14 jam. Saat makan sahur perbanyak makanan yang mudah sekali mengenyangkan dan efeknya cukup lama. Anda bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah yang mengandung banyak serat.
“Perbanyak buah dan sayuran agar pencernaan sehat. Tidak kalah penting, jangan lupakan protein, anda bisa mendapatkan protein dari susu atau dari aneka jenis daging. Jangan lupa minum air putih saat sahur 3 sampai 4 gelas air, tujuannya agar tubuh tidak cepat dehidrasi pada saat dibawah terik sinar matahari,” ujar dia.
Kedua, gunakan pakaian yang nyaman
saat berada di luar ruangan, tubuh akan terpapar sinar matahari cukup lama. Kalau seseorang menggunakan pakaian yang tidak nyaman, tubuhnya bisa jadi mudah berkeringat. Oyik menyarankan untuk menghindari penggunaan jaket atau pakaian berwarna hitam. “Warna hitam akan menyerap panas, sehingga kondisi dehidrasi tidak bisa dihindari. Coba gunakan jaket dengan warna yang netral, lalu pakaian yang digunakan di dalam juga tidak terlalu panas serta berbahan lembut seperti katun,” ujar dia.
Ketiga, istirahat 15 menit sebelum kembali berkendara. Kebiasaan sebagian orang berpuasa yang kadang memanfaatkan waktu istirahat siang untuk tidur, menurut Oyik perlu diberi jeda 15 menit setelah bangun untuk memulihkan konsentrasi. Setelahnya, baru boleh kembali berkendara. “Jangan lupa juga untuk lakukan peregangan tubuh sebelum menaiki motor, agar kondisi badan tetap fit di perjalanan,” ujar dia.
Keempat, sesuaikan kecepatan. Saat jam pulang kantor dan mendekati waktu berbuka, banyak pengendara terburu-buru untuk sampai rumah. Tantangan di jalan pun semakin beragam. Mulai dari ramainya pedagang di pinggir jalan sehingga timbul kemacetan, sampai dengan konsentrasi pengendara lain yang juga berkurang karena puasa.
“Sudah sepatutnya, sebagai pengendara yang paham safety riding harus lebih berhati-hati. Atur kecepatan motor sesuai kondisi jalan. Bila bertemu kemacetan berkendaralah perlahan, tidak disarankan menyalip secara sembarangan,” kata Oyik.
Kelima, olahraga dan istirahat yang cukup. Agar tubuh tetap fit saat bekerja di lapangan, jangan lupa untuk berolahraga setiap harinya atau seminggu 3-4 kali. Setiap pagi atau sore jelang berbuka sempatkan 15-30 menit untuk jogging atau angkat beban. Pola hidup yang sehat memang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi saat berpuasa. Kita diharuskan untuk memenuhi kebutuhan tidur 6-8 jam setiap harinya. Jika merasa lelah dan konsentrasi berkurang, pastikan untuk segera beristirahat. Hentikan motor, buka helm dan lakukanlah peregangan tubuh. Bahkan bila benar-benar lelah, tidur akan lebih baik untuk mengembalikan kondisi tubuh.
“Sudah sepatutnya kenali kondisi tubuh kita sendiri karena kemampuan tubuh manusia untuk berkendara tidak lebih dari dua jam apalagi dalam kondisi puasa, tentunya kemampuan kita berkurang dibandingkan kondisi normal. Utamakanlah keselamatan diri dan orang lain saat berkendara, untuk pengguna matic Yamaha dengan fitur eco indicator yang menyala dan teknologi Bluecore maka akan membuat aman dan irit dalam berkendara. Dengan melakukan panduan itu semua, insyaAllah harapannya tubuh bisa terus dalam kondisi fit saat harus diajak berkendara sekaligus berpuasa,” ujar Oyik. (Rel)