FAKATA BERITA, PANGKALPINANG – Alun-alun, sebagai pusat kota, merupakan cerminan identitas dan filosofi suatu daerah. Namun, di Kota Pangkalpinang, kondisi Alun-alun Taman Merdeka atau yang dikenal dengan ATM menunjukkan tantangan yang harus segera diatasi. Kondisi tersebut, seperti parkir liar dan semrawutnya tata kelola area, telah menjadi sorotan banyak pihak.
Menurut Febri Guinensa Putra, seorang praktisi dan akademisi di bidang teknik arsitektur perancangan kota, Kawasan ATM perlu mendapatkan redesign, terutama dalam penataan area PKL dan Penyewaan wahan permainan anak, peningkatan jalur pedestrian berbasis people oriented design (POD), dan penataan area parkir.
“Jangan semua di ratakan jalur pendestrian dan trotoar setidaknya ada ruang lay bay untuk parkir kendaraan sementara, agar tidak menganggu ROW / lebar eksisting jalan. Sehingga sirkulasi pada kawasan ATM tidak menimbulkan parkir liar, kemacetan dan nyaman bagi pengguna pejalan kaki.” Jelas Febri
Selain itu, Febri juga menyoroti aspek lain yang kurang optimal dalam penataan Alun-alun.
“Dari segi infrastruktur pedestrian sudah lumayan ideal di beberapa spot kawasan ATM, namun di sisi lain tidak kurangnya vegetasi, signage, street features, titik pelandaiaan kerb, dan ruang parkir. Hal-hal tersebut perlu ditingkatkan untuk kenyamanan dan keamanan pengguna pejalan kaki,” ungkap Febri.
Dalam pandangannya, Febri menekankan pentingnya kawasan Alun-alun sesuai dengan kriteria access, compatibility, view, identity, sense, livability, dan inklusif.
“Agar kawasan ATM tepat sasaran, tepat guna, dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya serta dapat menjadi daya tarik serta identitas kota Pangkalpinang,” tambahnya.
Dengan perkembangan kota saat ini harapan saya, pemerintah kota pangkalpinang sebagai dicision maker terus berupaya mengupgrade perkembangan kota saat ini sesuai dengan perkembangan teknologi dan modeling saat ini agar bisa terencana dengan baik. Baik jangka pendek dan jangka panjang, sesuai dengan perkembangan kota itu sendiri yang selalu terus berkembang dari segi penduduk, mobilitas kendaraan, dan aktivitas. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru di masa yang akan datang.
“Upaya perbaikan dan inovasi harus terus dilakukan untuk memastikan Alun-alun tetap menjadi ruang publik yang berkualitas dan mampu mencerminkan identitas jati diri kota serta filosofi kota”, Lanjutnya.
Febri Guinensa Putra, ST.,MUD, adalah seorang praktisi dan akademisi di bidang teknik arsitektur perancangan kota dan perencanaan wilayah dan kota. Ia juga aktif sebagai Wakil Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Pangkalpinang, dan memiliki peran penting dalam berbagai organisasi dan forum terkait perencanaan dan arsitektur perancangan kota.